Janji Tinggal Janji, Puluhan Warga di Desa Ini Ancam Golput Jika. . .

Janji Tinggal Janji, Puluhan Warga di Desa Ini Ancam Golput Jika. . .

Kades Tanjung Raman, Anggi Sembara--

RAKYATBENTENG.COM – Warga Desa Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) saat ini menagih janji pembangunan jembatan di desanya.

Bahkan jika hal tersebut tak terelisasi tahun ini, warga mengancam tidak akan menggunakan hak suaranya alias golput pada pemilu 2024 mendatang.

Kades Tanjung Raman, Anggi Sembara mengatakan terdapat dua titik jembatan yang saat ini sudah dalam keadaan rusak dan diminta untuk dilakukan perbaikan.

Yakni jembatan di Sungai Rindu Hati dan jembatan di Sungai Gambir.

Kedua jembatan ini penting sebagai akses lalu lintas utama bagi masyarakat desa.

BACA JUGA:Ini Link Pengumuman PPPK Kemenag, Masa Sanggah Berakhir 18 Januari

BACA JUGA:Dituntut 8 Tahun, Kuat Ma’ruf Ajukan Pledoi

‘’Masyarakat menanti pembangunan dua jembatan ini. Sebelumnya sudah ada survei dari BPBD Benteng bersama BNPB. Warga sudah pertanyakan kapan akan dibangun. Bahkan hampir 30 persen warga kami sudah menyampaikan soal ancaman golput jika memang tidak terealisasi,’’ ujar Anggi.

Anggi menjelaskan, permintaan dari masyarakat sudah sewajarnya direalisasikan dengan alasan, pemilihan kepala daerah di Benteng telah dilaksanakan selama dua kali, namun saat ini desanya tak kunjung menikmati sebuah kemerdekaan atas pemekaran Benteng.

Disisi lain, pihaknya merasa prihatin kepada masyarakat jika ingin bekerja.

Terkhusus bagi tenaga pendidik atau guru yang harus berjuang setiap hari melewati sungai untuk menuju ke sekolah.   

BACA JUGA:Berhasil Menangkal Covid Masuk ke Desa Hingga Dipuji Jenderal TNI, Tak Disangka Kadesnya Pernah

BACA JUGA:Sertifikat Mesjid Desa Taba Lagan Diserahterimakan

‘’Bahkan guru di desa untuk mengajar membutuhkan perjuangan yang sangat berat. Bahkan di tahun 2021, ada kasus dalam dunia kesehatan, yaitu kepala dusun meninggal karena masyarakat harus memikul tandu seadanya untuk berobat. Mobil ambulance tidak bisa masuk hingga ke desa. Apakah hal itu akan terus terjadi di desa,’’ demikian Anggi.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: