Mengenal Bahasa Sarman, Manusia Kebal Api Asal Bengkulu Tengah yang Dijuluki Adik Limbad
dok__rbt.com--
RAKYAT BENTENG.COM - Masih seputar Sarman, manusia kebal api yang dijuluki adiknya pesulap Master Limbad, jika menyaksikan video atraksi Sarman memainkan api di tubuhnya unggahan akun youtube datukmalani6280 penonton tentu kebingungan menerjemahkan bahasa yang digunakan.
Untuk diketahui, bahasa yang digunakan Sarman dan juga warga yang menyaksikan atraksi sebagaimana di video tersebut adalah bahasa Rejang.
Berikut terjemahan perkataan Sarman di video sembari ia beratraksi.
‘’2023, pemain-pemain dari Gunung Bungkuk. Pemain baru lihat, dari belakang terus (Sembari menaruh obor berapi ke bagian rambut bagian belakang kepala, red). Bukan sulap bukan sihir, pemain asli. Dari Sabang sampai Marauke. Terus berjalan diatas perut (Api dari obor, red) 10 kali, terus,’’ ungkap Sarman.
Terdengar pula teriakan warga yang terpukau akan kekebalan Sarman terhadap api juga menggunakan bahasa rejang. Sampai-sampai warga tersebut menjuluki Sarman adiknya Limbad.
‘’Inilah perkembangan 2023, habis rambut itu. Bukan sulap bukan sihir, anti api. Ini adalah adik Limbad," ujarnya.
BACA JUGA:Sarman, Master Limbad Asal Bengkulu Tengah, Atraksinya Ngeri-Ngeri Sedap
Dilansir dari Wikipedia, bahasa rejang adalah bahasa yang dituturkan oleh suku Rejang yang mendiami wilayah bagian barat daya Pulau Sumatra, tepatnya di wilayah pegunungan Bukit Barisan (secara lokal dikenal sebagai Têbo Bêderet) hingga ke dataran rendah sungai Rawas di sebelah timur dan daerah pesisir di Bengkulu Tengah dan Bengkulu Utara di sebelah barat.
Bahasa non-Melayik ini terbagi ke dalam lima dialek: Lebong, Musi atau Curup, Kebanagung, Pesisir, dan Rawas. Dialek Rawas dituturkan di Ulu Rawas, Sumatra Selatan. Sementara dialek-dialek lain dituturkan di Provinsi Bengkulu. Selain dialek Pesisir yang sesuai namanya dituturkan di pesisir, dialek bahasa Rejang lainnya dituturkan di kawasan pedalaman.
Suku Rejang
Suku Rejang, dilansir dari Wikipedia adalah suatu kelompok etnis yang berasal dari Tanah Rejang di wilayah barat daya Sumatra. Catatan mengenai mereka yang cukup lengkap salah satunya berasal dari The History of Sumatra, buku karya William Marsden yang terbit pada 1783.
Buku ini boleh dikatakan sebagai naskah publikasi ilmiah pertama yang mengungkap mengenai masyarakat Rejang serta adat dan ihwal budayanya. Marsden menyebutkan bahwa selain suku Melayu (Malays), Sumatra dihuni pula oleh kelompok lain yang dibedakan dari Melayu.
Mereka (berurut dari ujung utara hingga ujung selatan Sumatra) meliputi suku Aceh (Achenese), Batak (Battas), Minangkabau (Menancabow), Rejang (Redjang), dan Lampung (Lampoons). Suku ini diakui sebagai salah satu penduduk asli Bengkulu dan dianggap sebagai penghuni pertama atau suku tertua.
BACA JUGA:Dr. Ninik Rahayu Jabat Ketua Dewan Pers, Bagaimana Sosoknya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: