Seleksi Jabatan Sekda Jangan Sekadar Formalitas
![Seleksi Jabatan Sekda Jangan Sekadar Formalitas](https://rakyatbenteng.disway.id/upload/c6ac403a4c8ec7c6f6d4768b7e3dd8f8.jpg)
Septi Peryadi (foto saat menjabat wabup) Memberi Masukan Jelang Lelang Sekda. Mulai dari Pansel Dituntut Profesional dalam Bekerja--
KARANG TINGGI RBt - Kendati belakangan mencuat dukungan terhadap sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng) yang dinilai layak menjabat Sekda definitif, tetap saja para pejabat tersebut mesti mengikuti seleksi yang dilaksanakan oleh Panitia Seleksi (Pansel).
Terkait ini, mantan Wakil Bupati (Wabup) Benteng, Septi Peryadi, STP, MAP mengharapkan agar pansel nantinya bekerja secara profesional. Jangan sampai menimbulkan kesan bahwa seleksi jabatan hanya formalitas belaka.
"Jabatan ini (sekda, red) harus diisi ASN yang profesional sekaligus punya integritas yang tinggi, yang tidak memiliki cacat moral dan etika dan tidak bermasalah secara hukum. Tentunya setelah melalui rangkaian seleksi. Dalam bekerja, pansel juga dituntut profesional. Jangan sampai pansel menggadaikan integritasnya hanya untuk kepentingan sesaat," pesan Septi.
Pendapat Septi tersebut sejurus saja dengan Dosen Hukum Administrasi Pemerintahan Universitas Bengkulu (UNIB), Ahmad Wali, SH, MH yang sebelumnya menjelaskan bahwa memang rekam jejak seorang pejabat yang bakal mengikuti seleksi JPT Pratama Sekda sangat penting, dan menjadi salah satu persyaratan. Dimana calon sekda harus memiliki rekam jejak jabatan, integritas, serta moralitas yang baik.
Masih menurut Septi, Benteng memiliki SDM pejabat yang mumpuni untuk mencalonkan diri sebagai sekda. Tentu pejabat bersangkutan mesti memenuhi persyaratan umumnya lebih dulu baru bisa mendaftar. Yakni, pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan/Ruang IV/b, kemudian sedang atau pernah menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama eselon II b atau Jabatan Fungsional Madya sekurang-kurangnya dua tahun dan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan tingkat II atau diklat jabatan fungsional yang setara.
Terpisah, salah seorang presidium pemekaran kabupaten, Junia Heri turut berharap seleksi sekda berlangsung transparan sehingga publik bisa ikut mengawal prosesnya.
"Sekda itu kan jabatan strategis. Tentu tidak bisa sembarang orang menduduki jabatan itu. Penting bagi panitia seleksi nanti untuk dapat melakukan evaluasi mendalam atau penelusuran rekam jejak calon," tutup Junia.(fry)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: