Ukir Sejarah di SMAN 1 Benteng IPP Ulan Dibebaskan

Ukir Sejarah di SMAN 1 Benteng IPP Ulan Dibebaskan

IPP Ulan Dibebaskan, Eri: Kita Sangat Bangga TALANG EMPAT RBt - Belum lagi berangkat dan tampil di Istana Negara, Alpiani Ulandari, siswi Kelas X MIPA 4 SMAN 1 Benteng yang dinyatakan lolos seleksi paskibraka tingkat nasional mewakili Bengkulu Tengah (Benteng) dan Provinsi Bengkulu sudah mendapat reward dari sekolah. Prestasi yang dicapai Ulan telah mengukir sejarah tersendiri di sekolah yang usianya mencapai 32 tahun. Kepala SMAN 1, Eka Saputra, M.Pd memastikan bakal menggratiskan Iuran Pembiayaan Pendidikan (IPP) selama 6 bulan, berikut akan ada uang saku sebagai pegangan Ulan selama berada d Jakarta nanti. "Ya, kami bangga, sangat bangga sekali dengan prestasi yang telah dicapai anak kami Ulan. Sejak berdiri sekolah ini 32 tahun, baru pertama ini ada siswi kita yang berangkat ke Jakarta jadi paskibraka nasional. Dari kami akan ada reward gratis IPP selama 6 bulan dan juga nanti ada uang saku," terang Eka. Terpisah, Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd turut berbangga. Disampaikan Eri yang sedang berada di Jakarta saat dihubungi via hp, pencapaian Ulan menjadi bukti bahwa putra putri asal Benteng memiliki keunggulan yang tidak kalah dibanding daerah lain. Eri berharap bakal ada Ulan-Ulan lain dari Benteng yang tidak hanya mengharumkan nama Benteng namun juga Provinsi Bengkulu di kancah nasional. "Kami sangat bangga atas pencapaian siswi asal Benteng tersebut. Semoga lancar hingga pelaksanaannya nanti dan sampai kembali lagi ke Benteng. Dan semoga ini menjadi motivasi untuk anak-anak kami," singkat Eri. Ulan dinyatakan lolos seleksi dari 160 peserta tingkat kabupaten terus ke provinsi bersaing dengan 60 peserta lain. Nantinya putri pasangan Hardi Yoda dan Maryani tersebut bakal tampil dalam upacara peringatan HUT RI di Jakarta bersama paskibraka dari provinsi lain. Saat diwawancarai Rakyat Benteng (RBt), Hardiyoda selaku ayah dari Alpiani tak kuasa menahan tangis mengenang perjuangan dirinya menghidupi keluarga sekaligus terharu dan bersyukur dengan keberhasilan yang dicapai sang putri. "Kegiatan saya sehari-hari tukang bengkel motor, dengan pendapatan maksimal Rp 100 ribu sehari. Ibunya hanya ibu rumah tangga. Saya merasa bangga melihat tekad anak saya berjuang, selama dia mengikuti seleksi paskibra dia berjuang sendiri. Kami selama ini hanya bisa memberikan support dan doa agar anak saya selalu semangat mengejar impiannya. Dan alhamdulillah anak kami berhasil lolos mewakili Benteng dan Bengkulu," ungkap Hardiyoda yang berasal dari Desa Sekayun sembari berlinang air mata. Rasa syukur turut disampaikan Alpiani yang sempat tak menyangka dirinya berhasil lolos seleksi paskibraka tingkat nasional. Selain berterima kasih kepada ayah dan ibunya yang selalu mendoakan dan mensupport, Alpiani yang memiliki tinggi badan 166,5 Cm dan berat 56,4 Kg memuji perhatian Kepala SMAN 1 Benteng, Eka Saputra, M.Pd terhadap siswa siswinya di sekolah.(fry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: