SLS konon membuat kulit menjadi merah, kering, mengelupas, sensitif, dan kulit menjadi sangat kencang, seperti tertarik. Kulit yang bersih dan kencang disebabkan oleh hilangnya minyak alami pada wajah.
BACA JUGA:Spesial HUT ke-28 XL Axiata, Nikmati Promo Spesial dan Bonus Menariknya!
BACA JUGA:Hati-Hati, Dana PIP Rentan Dipotong, Begini Kata Wali Murid di Bengkulu Tengah
3. BHA
Banyak produk perawatan kulit mengandung butylated hydroxyanisole (BHA). BHA umumnya ditemukan dalam parfum, toner, lipstik, pelembab, dan exfoliant.
Di sisi lain, BHA memiliki sejumlah efek negatif. Antara lain memiliki sifat karsinogenik dan dapat menyebabkan depigmentasi kulit.
Penelitian pada hewan di laboratorium menunjukkan bahwa BHA menyebabkan kerusakan hati, kanker perut, mengganggu sistem reproduksi, dan mempengaruhi kadar hormon tiroid.
Sedangkan BHA dapat menimbulkan reaksi pada kulit, mengganggu fungsi hormon, paru-paru, ginjal, dan pembekuan darah.
BACA JUGA:Penting Bagi Calon Pelamar PPPK Bengkulu Tengah, BKSDPM Diimbau Waspadai Calo Janjikan Kelulusan
BACA JUGA:Promo 10.10 Pepper Lunch, Ada Buy 2 Free 2 Hingga Diskon Sampai 50%
4. Triclosan dan Triclocarban
Meski banyak ditemukan pada pasta gigi, deodoran, dan sabun antibakteri, triclosan dan triclocarban juga ditemukan pada beberapa produk perawatan kulit.
Bahan ini telah dikaitkan dengan gangguan hormonal, resistensi bakteri, gangguan fungsi otot, melemahnya fungsi kekebalan tubuh dan peningkatan alergi. Kedua bahan tersebut bersifat antibakteri.
Namun, penelitian dari Universitas Washington menunjukkan bahwa bahan kimia ini membuat bakteri lebih kuat dan bertahan lebih lama. Untuk membunuh bakteri lebih efektif, triclosan ditambahkan dalam konsentrasi tinggi. Malah akan membuat bakteri menjadi lebih kebal.
BACA JUGA:Liburan Lebih Hemat dengan Promo OVO x Tiket.com, Dapatkan Diskon Hingga Rp500.000
BACA JUGA:Mandi Air Dingin Bermanfaat untuk Kesehatan Rambut dan Kulit, Berikut Penjelasannya