4. Kapan Harus Menemui Profesional Kesehatan Mental?
Jika masalah kemarahan memengaruhi kehidupan pribadi atau profesional Anda sehari-hari, sebaiknya temui ahli kesehatan mental. Waspadai tanda-tanda peringatan berikut:
Mengalami konflik berulang dalam hubungan karena amarah, Putusnya hubungan akibat kemarahan, Peningkatan frekuensi, intensitas, atau durasi gejala kemarahan dan Meningkatnya frekuensi, intensitas, atau durasi emosi yang mendasari yang memicu kemarahan.
5. Penanganan
Jika Anda menderita masalah kemarahan kronis, ada banyak pilihan pengobatan. Para ahli kesehatan mental biasanya mencoba beberapa pendekatan berikut:
Terapi perilaku kognitif: Ini adalah jenis terapi yang membantu mengidentifikasi pola pikir negatif yang dapat melanggengkan kemarahan.
Setelah Anda menyadari pola pikir negatif ini, Anda dapat mulai berupaya mengubah pola pikir tersebut, yang pada gilirannya akan mengubah perilaku Anda.
Anda juga mungkin menemukan kelas atau kelompok manajemen amarah, yang kemungkinan besar akan menggunakan terapi perilaku kognitif dalam prosesnya.
Terapi singkat yang berfokus pada solusi: Metode ini dapat membantu mengidentifikasi pengecualian terhadap masalah kemarahan dan kemudian membuat perubahan nyata berdasarkan hal tersebut.
Misalnya, apa bedanya dengan kemampuan mengelola secara efektif pemicu atau perasaan yang biasanya berujung pada kemarahan?
BACA JUGA:Cek Fakta Dugaan Perselingkuhan Oknum ASN dan Oknum Aparat Digerebek Istri Sah di Hotel
BACA JUGA:Meriahkan HUT ke-79, KAI Berikan Promo Tiket Naik Kereta Cuma Bayar 79%, Cek Rute dan Syaratnya
Setelah Anda dapat mendefinisikan dan memahami apa yang sebenarnya berbeda, Anda dapat mulai dengan sengaja melakukan lebih dari apa yang telah dilakukan selama "pengecualian".
Teknik mindfulness: Mindfulness adalah hadir pada saat ini dan menerima perasaan Anda tanpa menghakimi.