Lapisan luar kulit (epidermis) mengandung sekitar 20% air. Kulit dehidrasi menjadi kering dan kehilangan elastisitasnya. Penelitian menunjukkan bahwa minum lebih banyak air dapat meningkatkan hidrasi kulit, membantu memperbaiki kekeringan dan mengembalikan elastisitas.
15. Malnutrisi
Tidak mendapatkan nutrisi yang tepat dalam makanan Anda juga dapat memengaruhi kesehatan kulit. Misalnya saja kekurangan vitamin dan mineral tertentu yang bisa membuat kulit kering.
Secara umum diyakini bahwa mengonsumsi lebih banyak vitamin dan mineral tertentu dapat meningkatkan hidrasi kulit.
Nutrisi penting untuk kesehatan kulit antara lain: vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan zinc. Kulit juga mendapat manfaat dari peningkatan kadar makanan atau suplemen, seperti minyak ikan, kolagen, dan asam hialuronat.
BACA JUGA:Promo New Bigzilla Pizza PHD, Dapatkan Pizza Ukuran Raksasa ala Godzilla Cuma Rp35.000
BACA JUGA:Diduga Tidak Netral dan Terkesan Menghindari Wartawan, Oknum Kepala SMP Dilapor ke Bawaslu
16. Genetika dan Etnis
Asal usul genetik dan etnis dapat mempengaruhi risiko kulit kering. Penelitian menunjukkan bahwa etnis tertentu menentukan kadar air pada kulit dan seberapa mudah seseorang kehilangan air.
Tinjauan studi tentang topik ini menyoroti beberapa perbedaan kulit antara orang kulit putih, kulit hitam, dan Asia.Kulit Asia: Kadar air tertinggi, kehilangan air tertinggi.
Kulit putih: Kadar air tertinggi kedua, kehilangan air paling sedikit.
Kulit hitam: Kadar air terendah, kehilangan air tertinggi kedua.
Penelitian lain telah mengidentifikasi perbedaan dalam ekspresi gen dan metabolisme lipid (lemak) dan komponen kulit penting lainnya antara orang kulit hitam dan kulit putih. Peneliti menyarankan agar produk yang dikembangkan harus disesuaikan dengan kebutuhan kulit berbagai etnis.
BACA JUGA:Kenali Jenis-jenis Penyakit GERD dan Dampak yang Bisa Ditimbulkan untuk Kesehatan
17. Penuaan