Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Penemu Awal Bunga Rafflesia Bukanlah Thomas Raffles, Ini Dia Sosoknya
RAKYAT BENTENG.COM - Selama ini yang diketahui publik bahwa penemu Bunga Rafflesia Arnoldii adalah Sir Thomas Stamford Raffles dan rekannya, Dr. Joseph Arnold, seorang dokter, pecinta alam, dan penjelajah. Oleh karena jasa penemuan itu nama keduanya disematkan pada nama bunga raksasa yang ditetapkan Pemerintah melalui Keputusan Presiden RI No. 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional sebagai Puspa Langka Nasional.
Fakta lain terungkap bahwa ternyata flora kebanggaan Indonesia ini lebih dulu ditemukan di Nusakambangan. Yuk ikuti kisahnya
Sejarah Penemuan di Bengkulu
Dikutip dari buku berjudul Rafflesia Pesona Bunga Terbesar di Dunia, karya Agus Susatya yang diterbitkan oleh Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung dijelaskan bahwa salah satu jenis Bunga Rafflesia yaitu Rafflesia Arnoldii bila mekar dapat mencapai ukuran dengan lebar 110 cm.
BACA JUGA:Penampakan Monumen Bunga Rafflesia di Akses Keluar-Masuk Ciri Khas Tol Bengkulu-Taba Penanjung
Ukuran raksasa inilah yang membuat Joseph Arnold, seorang dokter, pecinta alam, dan penjelajah di abad ke-19 sangat takjub saat pertama kali melihat bunga ini di pedalaman Manna, Bengkulu Selatan pada tahun 1818.
Joseph Arnold dan Thomas Stamford Raffles disebutkan pertama kali melihat bunga ini tumbuh mekar di Pulo Lebbar pada 1818. Pulo Lebbar adalah sebuah tempat yang dapat dicapai oleh ekspedisi pada zaman itu dalam waktu 2 hari perjalanan menyusuri Sungai Manna. Sekarang kawasan ini merupakan desa di Kecamatan Pino Raya, Bengkulu.
Belum genap merampungkan laporan temuan bunga raksasa, Joseph Arnold meninggal dunia karena terjangkit malaria.
Penemuan Pertama di Nusakambangan
Sebelum diberi nama Rafflesia Arnoldii, bunga ini memiliki sejarah panjang. Tidak seperti yang diyakini secara umum, sebetulnya orang asing yang pertama melihat jenis Rafflesia bukanlah Stamford Raffles ataupun Dr Joseph Arnold akan tetapi Louis Auguste Deschamps.
Louis Auguste Deschamps adalah seorang dokter dan penjelajah alam berasal dari Prancis. Ia berlayar dan menjelajah ke Jawa pada akhir abad ke-18.
Sumber lain menyebut, kapal yang ditumpangi Deschamps dihantam badai. Dari 119 awak kapal, 89 di antaranya meninggal. Mereka terombang-ambing di lautan hingga kemudian tercium kapal Belanda. Deschamps menjadi tawanan politik Belanda, yang kemudian diberi tugas untuk mencatat keanekaragaman flora di Jawa.
Atas perintah ini, Louis Auguste Deschamps kemudian secara aktif menjelajah dan mengumpulkan banyak jenis tumbuhan di pedalaman pulau Jawa, dan kemudian menulis draf awal "Materials towards a flora of Java".
Deschamps pertama kali melihat, mengumpulkan spesimen, dan menggambarkan Rafflesia yang ditemukan di Pulau Nusakambangan pada tahun 1797 atau 20 tahun lebih dahulu daripada penemuan Dr Joseph Arnold.