RAKYAT BENTENG.COM - Kucing merah menjadi satu dari beberapa kucing liar yang dilindungi merujuk Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Sejak Tahun 2002 spesies ini ditetapkan sebagai satwa terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).
Sebagai hewan endemik, kucing merah hanya ditemukan di Pulau Kalimantan. Hutan dataran rendah dan dataran tinggi menjadi habitat penting bagi kucing merah.
Berikut fakta unik kucing merah, pemilik nama ilmiah Prionailurus bengalensis banaka yang harus pecinta kucing ketahui dirangkum dari berbagai sumber
Mendiami Pulau Kalimantan Sejak Jutaan Tahun
Konon kucing merah borneo diketahui telah lama mendiami Pulau Kalimantan sejak 4 juta tahun lalu, ketika Pulau Kalimantan masih menyatu dengan Asia seperti pulau-pulau yang sekarang dikenal sebagai wilayah negara Malaysia, Singapura, dan lainnya.
Habitatnya di hutan-hutan lebat, hutan rawa, dan area berair. Sementara habitat non-hutan, seperti perkebunan kelapa sawit, tidak cocok ditinggali oleh kucing merah.
Kehadiran mereka dalam ekosistem memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai pemangsa, mereka membantu mengontrol populasi hewan kecil seperti tikus, menjaga agar populasi tersebut tidak melebihi kapasitas lingkungan.
BACA JUGA:6 Fakta Menarik Kucing Calico, Si Belang Tiga yang Dipercaya Bawa Hoki
Deskripsi Fisik dan Karakteristik
Kucing Merah Kalimantan memiliki penampilan yang sangat khas. Bulu merah kecoklatan dengan belang-belang gelap yang membentang dari kepala hingga ekor memberikan mereka tampilan yang mencolok di hutan-hutan lebat Kalimantan. Ukuran tubuhnya yang lebih kecil dibandingkan dengan beberapa spesies kucing lainnya juga menjadi ciri khasnya.
Diketahui, ukuran dewasa kucing ini sekitar 50 hingga 60 cm dengan panjang ekor mencapai 3-4cm yang meruncing di ujung dengan warna kehitam-hitaman. Berat mereka juga bervariasi sekitar 3-4 kg. Mata besar dan telinga yang runcing memberikan mereka daya sensor yang tinggi untuk berburu mangsa.
Ancaman dan Konservasi
Sayangnya, seperti banyak hewan endemik lainnya, Kucing Merah Kalimantan menghadapi berbagai ancaman terhadap kelangsungan hidupnya. Perusakan habitat akibat deforestasi, perburuan ilegal, serta perdagangan hewan liar merupakan faktor-faktor yang mengancam populasi mereka. Dalam upaya menjaga kelangsungan populasi Kucing Merah Kalimantan, langkah-langkah konservasi yang serius perlu diambil.
Pada tahun 2002, Uni Internasional untuk Konservasi Alam mengklasifikasikan spesies hutan ini sebagai terancam punah karena penurunan populasi yang diperkirakan lebih dari 20% pada tahun 2020 karena hilangnya habitat.
Organisasi dan pemerintah setempat bekerja sama untuk memantau populasi kucing ini, mengamankan habitatnya, serta memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya menjaga ekosistem dan hewan-hewan lokal. Langkah-langkah ini penting untuk memastikan bahwa Kucing Merah Kalimantan dapat terus berperan dalam menjaga keseimbangan alam Kalimantan.(tim)