Kenapa Sidang Isbat Selalu Dilakukan Dalam Penetapan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah?

Kenapa  Sidang Isbat Selalu Dilakukan Dalam Penetapan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah?

ilustrasi--

Selain itu juga dihadiri Duta Besar Negara Sahabat, Perwakilan Lembaga Negara seperti Ketua Komisi VIII DPR RI, Perwakilan Mahkamah Agung, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perwakilan Planetarium Jakarta, Perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Perwakilan Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Ada juga perwakilan lainnya yang terdiri dari para pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pondok Pesantren, Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam lainnya.

Hasil musyawarah para pihak inilah yang nantinya akan menjadi ketetapan yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Menteri Agama sehingga memiliki kekuatan hukum. 

Pemerintah dalam selama proses sidang isbat berlangsung hanya fasilitator para pihak yang terlibat dalam sidang isbat.

Diketahui juga, sidang isbat dalam penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Tidak hanya dilakukan di Indonesia saja, tetapi juga dilakukan di negara-negara Muslim lainnya.

BACA JUGA:Ini Jam Kerja ASN Selama Puasa Ramadan 1445 H Resmi dari Pemerintah

BACA JUGA:Sambut Bulan Ramadhan, Garena Free Fire Bagi-bagi Skin Senjata SG Bunny Secara Gratis! Simak Caranya

Perbedaannya, di Indonesia menggunakan mekanisme musyawarah dengan melibatkan semua pihak dan Pemerintah hanya memfasilitasinya.

Sidang isbat mengingatkan semua pihak akan pentingnya menyatukan langkah dalam menjalankan ibadah dan memperkuat hubungan bersama dengan Allah, dengan tetap mengedepankan toleransi dan sikap saling menghormati atas beragam keputusan yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: