Aksi Unik 2 Aktivis Ormas Bentuk Protes ke KPU Bengkulu Tengah: Pemilu Luber Jurdil, Cayo Dak Yo!

Aksi Unik 2 Aktivis Ormas Bentuk Protes ke KPU Bengkulu Tengah: Pemilu Luber Jurdil, Cayo Dak Yo!

Beginilah aksi unik yang digelar kedua aktivis ormas bentuk protes kepada KPU Bengkulu Tengah--

Aksi Unik 2 Aktivis Ormas Bentuk Protes ke KPU Bengkulu Tengah: Pemilu Luber Jurdil, Cayo Dak Yo! 

RAKYATBENTENG.COM - Di tengah berlangsungnya rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 Kabupaten Bengkulu Tengah yang digelar KPU hari ini, Selasa 27 Februari 2024, 2 orang aktivis Ormas yang juga putra daerah Bengkulu Tengah menggelar aksi unik. 

Keduanya, Harisna dan Romi duduk di depan pagar Aula Hotel Tahura tempat lokasi rapat dengan mulut dipasang lakban dan masker hitam. Seolah menggambarkan pembungkaman.

Kemudian keduanya mengenakan topi yang terbuat dari karton putih yang terdapat tulisan. Karton putih berisi tulisan bentuk sindiran dan protes ditujukan kepada KPU juga terpasang di punggung keduanya. 

BACA JUGA:Ini Kabupaten di Bengkulu dengan Jumlah Desa Terbanyak Dapat Dana Alokasi Kinerja, Bengkulu Tengah Urutan

BACA JUGA:7 Desa Tertinggal di Bengkulu Tengah Dapat Dana Alokasi Afirmasi Tahun 2024, Cek Daftarnya di Sini

BACA JUGA:Dari 142 Desa di Bengkulu Tengah Hanya 22 Desa yang Dapat Dana Alokasi Kinerja Tahun 2024, Segini Nilainya

Hingga berita ini diturunkan, 16.15 WIB keduanya sudah melakukan aksi selama hampir 2 jam 30 menit. Rencananya keduanya baru menyudahi setelah rapat selesai.

Diantara tulisan pada karton yang dibuat oleh kedua aktivis tersebut, ‘Pemilu Luberjurdil, Cayo Dak Yo’, ‘Apa yang kalian tutupi?’, ‘Pleno Terbuka Apa Pleno Tertutup’, KPU Komisi Pemilihan Untuk’.

‘’Ini pleno terbuka. Tapi kenyataannya masyarakat yang hadir langsung ke lokasi tidak dapat menyaksikan pleno KPU karena dibatasi. Artinya pleno ini tertutup. Kami menduga ada apa dengan KPU sehingga masyarakat tidak bisa langsung menyaksikan. Apa dasar tidak memperbolehkan. Kedatangan masyarakat atas dasar kemauan sendiri. Seharusnya dari DKPP, segera menindaklanjuti hal ini. Jangan buat masyarakat kecewa,’’ pungkas Harisna.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: