TNI Angkatan Laut Bekuk Komplotan Perompak yang Kerap Beraksi di Selat Malaka
--
TNI Angkatan Laut Bekuk Komplotan Perompak yang Kerap Beraksi di Selat Malaka
RAKYAT BENTENG.COM - Komplotan terduga perompak berjumlah tiga orang berhasil dibekuk Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tanjungbalai Karimun. Komplotan ini ditengarai kerap beraksi mencari mangsa di Selat Malaka dan Selat Singapura.
“Tiga orang yang sudah diamankan di Lanal Tanjungbalai Karimun yakni TF, WN dan MS sedangkan JP dan AF masih dilakukan bertahan karena sempat melarikan diri,” ujar Palaksa Lanal TBK, Walikota Laut (H) P Panjaitan dalam konferensi pers di Mako Lanal TBK dilansir dari situs resmi Puspen TNI, tni.mil.id.
Perompak ketiga ini bersama dua rekannya JP dan AF kapal awalnya diselamatkan Basarnas karena mereka terdampar di Perairan Malaysia menggunakan KN. SAR Purworejo pada Senin 30 Oktober 2023.
Kecurigaan atas kejadian terdamparnya lima orang yang mengaku nelayan tersebut semakin menguat serta tidak ada tanda-tanda maupun bukti ditemukan bahwa mereka sebagai nelayan dan mereka tidak sedang mencari ikan di laut ketika perahu pancungnya pecah dihantam gelombang dan terdampar di perairan Malaysia.
“Setelah dilakukan pengolahan data oleh Tim Siber Lanal TBK dengan mengakses data-data yang diduga korban melalui jejaring sosial dan lini masa para korban terindikasi tiga dari mereka sebagai pelaku kejahatan perompakan di Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujar Walikota Laut (H) P Panjaitan.
BACA JUGA:TNI AU Kerahkan 2 Pesawat C-130 Hercules, Bawa Ini untuk Rakyat Palestina dari Rakyat Indonesia
BACA JUGA:Diduga Maling Besi Tower Milik PT. PLN, 2 Pria di Bengkulu Tengah Diamankan Polsek Taba Penanjung
Selanjutnya dilakukan penjemputan ke desa Pongkar untuk dilakukan pendalaman keterangan. Sementara 2 orang lainnya yakni AF dan JP saat ini masih dalam kebisingan. Dari hasil pendalaman terhadap 3 orang tersebut, kapal diakui bahwa dalam melakukan aksinya di laut mereka menentukan kapal yang akan menjadi sasaran dengan menggunakan aplikasi ship info untuk mendapatkan data-data lengkap termasuk kecepatan kapal.
Ketika kapal dengan kecepatan 12 knot maka kapal para perompak ini melaju dengan cara memakai tali panjang yang panjangnya lebih kurang 22 meter dan disimpul sesuai jarak panjat kaki, 1 orang tinggal di Perahu (tekong), 1 orang pemegang tali dan 4 orang naik keatas kapal untuk mengambil sparepart di kapal", terangnya.
Dijelaskan, komplotan ini selalu merekrut warga lokal untuk ikut serta dalam aksinya, agar memudahkan dalam mencari tempat tinggal dengan tanpa menunjukkan identitas sebenarnya.
“Selain itu, para perompak ini mencuri suku cadang di atas kapal yang melintas di Outer Port Limit (OPL) dan sekitarnya, formasinya selalu tetap dan bisa saja saling silang berganti ketua kelompok disaat aksi yang berbeda”, ungkapnya.
Saat ini secara tak terduga komplotan pelaku perompakan sedang dilakukan penyidikan dan proses hukum lebih lanjut.
Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa TNI AL akan selalu meningkatkan kesiapan operasional baik itu Alutsista maupun personel guna mencegah praktik kejahatan dari dan melalui laut, untuk menjamin keselamatan pengguna Laut Nusantara.(tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: