Ternyata Ini Alasan Mengapa Kucing Mengubur Kotorannya

Ternyata Ini Alasan Mengapa Kucing Mengubur Kotorannya

Ilustrasi--

RAKYAT BENTENG.COM - Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling populer di seluruh dunia. Selain karakternya yang lucu dan manja, Kucing juga dikenal dengan kebiasaannya yang unik, termasuk kecenderungan mereka untuk mengubur kotoran atau tinja mereka setelah buang air besar atau buang air kecil. Meskipun tampak seperti hal kecil, kebiasaan ini sebenarnya telah tertanam dalam evolusi Kucing dan memiliki alasan-alasan tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang alasan mengapa Kucing mengubur kotorannya.

1. Insting Melindungi Diri

Salah satu alasan utama mengapa kucing mengubur kotorannya adalah insting alami untuk melindungi diri dari predator. Di alam liar, ketika seekor kucing buang air besar atau kecil di tanah terbuka, aroma kotoran atau urine dapat menarik perhatian predator potensial. Dengan mengubur kotorannya, kucing dapat mengurangi bau yang menarik perhatian ini, sehingga meminimalkan risiko menjadi mangsa.

2. Komunikasi Non-verbal

Kucing adalah hewan sosial, dan mereka menggunakan berbagai cara untuk berkomunikasi dengan sesama mereka. Mengubur kotoran atau urine merupakan salah satu bentuk komunikasi non-verbal yang dapat membantu mengirim pesan ke kucing lain di sekitarnya. Ketika seekor kucing mengubur kotorannya, ia meninggalkan tanda fisik tentang kehadiran dan statusnya, yang bisa memberi tahu kucing lain tentang keberadaannya sebagai anggota wilayah tertentu.

BACA JUGA:Cat Lovers Wajib Tahu, Begini Cara Melatih Kucing Agar Nurut dan Patuh

BACA JUGA:Wow! Harga Kucing Ini Melebihi dari Harga Mobil Toyota Alphard Versi Termahal Loh, Penasaran?

3. Kebersihan dan Higienis

Kucing adalah makhluk yang terkenal akan kebersihan mereka. Kebiasaan mengubur kotoran merupakan upaya alami mereka untuk menjaga kebersihan area tempat mereka tinggal, seperti bak pasir atau tanah di alam liar. Dengan mengubur kotoran, kucing dapat menghindari tumpukan kotoran yang tidak diinginkan di area tersebut dan mengurangi kemungkinan infeksi atau penyakit yang dapat ditularkan melalui kotoran.

4. Pewarisan dari Kucing Liar

Meskipun kucing peliharaan telah mengalami banyak perubahan dari kucing liar asalnya, kebiasaan mengubur kotoran sebenarnya adalah sisa dari pola perilaku kucing liar. Kucing liar cenderung mengubur kotoran mereka untuk alasan-alasan yang telah disebutkan sebelumnya, dan kebiasaan ini tetap ada dalam genetika kucing peliharaan karena belum mengalami perubahan besar dari evolusi.

5. Pengaruh Lingkungan dan Pelatihan

Meskipun kebiasaan mengubur kotoran adalah naluri alami bagi kucing, pengaruh lingkungan dan pelatihan juga dapat mempengaruhi perilaku mereka. Sebagai contoh, kucing yang tinggal di lingkungan di mana tidak ada media untuk mengubur kotoran, seperti tanah atau bak pasir, mungkin tidak mengubur kotoran mereka dengan konsisten. Begitu pula, kucing yang dibesarkan oleh induknya atau pelatihan awalnya tidak mengubur kotoran juga mungkin mengikuti pola tersebut.

Secara keseluruhan, kebiasaan kucing mengubur kotorannya adalah contoh menarik dari bagaimana evolusi dapat membentuk perilaku hewan. Meskipun kucing peliharaan modern tinggal di lingkungan yang berbeda dengan kucing liar asalnya, kebiasaan ini tetap ada sebagai warisan dari masa lalu mereka. Selain itu, kebiasaan ini juga berfungsi sebagai cara alami bagi kucing untuk melindungi diri, berkomunikasi, dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Sebagai pemilik kucing, kita dapat memahami alasan di balik perilaku ini dan menciptakan lingkungan yang sesuai untuk mendukung kebiasaan alami kucing peliharaan kita.(tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: