Kadis Kominfotik Redwan Arif: Wawasan Anak Muda Harus Semakin Terbuka Tangkal Berita Hoaks

Kadis Kominfotik Redwan Arif: Wawasan Anak Muda Harus Semakin Terbuka Tangkal Berita Hoaks

--

RAKYATBENTENG.COM - Ditengah semakin canggihnya era digitalisasi dan media sosial (medsos) saat ini, sudah seharusnya wawasan anak muda di Provinsi Bengkulu harus semakin terbuka, khususnya terhadap berita-berita hoaks serta yang didalamnya terdapat unsur ujaran kebencian dan politisasi Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).

 

Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kadis Kominfotik) Provinsi Bengkulu Moh. Redwan Arif usai hadir dan menjadi narasumber Sarasehan "Santun Bermedia Sosial Cermin Masyarakat Berbudaya", di salah satu rumah makan di kawasan Pagar Dewa Kota Bengkulu, beberapa waktu lalu.

 

"Jadi ini kegiatan yang sangat positif yang dilaksanakan oleh anak-anak muda yang tergabung dalam Forum Pemuda Pemuda Bengkulu (FPPB), karena dengan kegiatan seperti ini wawasan anak muda Bengkulu akan semakin terbuka, bagaimana bermedia sosial yang baik, bagaimana menghindari berita-berita hoaks dan hal-hal yang tidak benar," jelas Redwan Arif.

 

Lanjut Kadia Kominfotik Redwan Arif, dengan pemuda dan mahasiswa Bengkulu semakin bijak bermedsos, dirinya meyakini rasa tanggungjawab terhadap nama baik daerah akan semakin meningkat.

 

"Kemudian bagaimana menanamkan rasa tanggungjawab terhadap daerah supaya kita tetap mengedepankan budaya dan sopan santun di tengah kemajuan zaman dan era digitalisasi ini," imbuhnya.

 

Ketua FPPB Veri Vandalis menyebutkan, tujuan utama dilaksanakan Sarasehan bertajuk "Tolak Hoaks, Ujaran Kebencian dan Politisasi SARA" tersebut untuk mengajak anak muda dan mahasiswa Bengkulu agar senantiasa menjaga etika bermedsos dan jangan sampai tersulut ujaran kebencian antar kelompok.

 

"Intinya kita dari FPPB bermitra dengan Polda Bengkulu, Kominfotik Provinsi Bengkulu dan Bawaslu Provinsi Bengkulu, untuk menstabilkan situasi menjelang Pemilu 2024. Sehingga jangan sampai tahun politik ini ada perpecahan antara anak-anak bangsa khususnya di Bengkulu. Sehingga jangan sampai pemuda ikut serta sebagai pemain dari isu SARA dan isu hoaks itu," ungkapnya.(**/rls)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: