Jawab Tuntutan Pendemo, Pemkab: Pj Bupati Tak Sepenuhnya

Jawab Tuntutan Pendemo, Pemkab: Pj Bupati Tak Sepenuhnya

dok__rbt.com--

RAKYAT BENTENG.COM - Dalam pers rilis yang disampaikan para pendemo di kantor Bupati Bengkulu Tengah (Benteng) pagi kemarin, pada poin terakhir disebutkan bahwa Penjabat (Pj) Bupati, Dr. Heriyandi Roni, M.Si telah gagal memimpin Pemkab Benteng. Bukti kegagalan yang dijabarkan dalam lembaran tersebut salah satunya, berdasarkan informasi yang didapat pendemo, berdasarkan evaluasi kinerja yang dilakukan Kemendagri beberapa waktu lalu, Pj Bupati Benteng termasuk yang terendah. 

Dalam pertemuan dialog dengan perwakilan pendemo mewakili Pj Bupati dan Sekda yang tidak berada di tempat, Asisten I, Nurul Iwan Setiawan, S.Sos, M.Si didampingi Kepala Badan Kesbangpol, H Meizuar SH, MM memberi penjelasannya.  

"Mengenai yang 16 ASN belum penyetaraan ke jabatan fungsional itu karena mereka tidak hadir pada saat penyetaraan tahun lalu. Tapi minggu lalu pak Sekda bersama BKPSDM sudah mengurus izinnya ke Kemendagri, karena prosedurnya memang begitu. Tidak bisa langsung-langsung saja. Mengenai adanya temuan BPK RI terhadap pengelolaan dana BOS di sekolah itu disebabkan kurangnya pengetahuan dari pihak sekolah, karena pengelolaan langsung oleh sekolah. Jadi kelemahannya kepala sekolah belum terbiasa mengelola dana non tunai, Disamping itu, SPj belum sesuai standar. Kami berupaya dengan memerintahkan ke sekolah untuk mengembalikan temuan itu, kita berharap karena pertama kali audit ini disekolah, kita akan menjadi evaluasi dan akan terus dimonitoring oleh Diknas. Dan masyarakat bisa memaklumi. Sedapat mungkin ini tidak sampai ke ranah hukum," jelas Iwan. 

Soal pengadaan motor dinas kades, Iwan menjelaskan, itu berdasarkan usulan dari kades sendiri, dimana  motor yang ada saat ini sudah tidak layak pakai. Guna memperlancar mereka dalam tugas, terutama dalam hal pelayanan kepada masyarakat. 

"Untuk evaluasi kinerja tahap pertama, tidak sepenuhnya kegagalan dari pak Pj Bupati. Itu ada kekurangan dari kita juga karena pada pengisian blangko formulir kerja tidak terisi. Sehingga penilaian menjadi terendah. Tak hanya itu, ada beberapa kegiatan dalam pelaporan tidak disampaikan sehingga penilaiannya jadi turun," kata Iwan lagi.(red) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: