Didatangi Tim Dinas LH, Pabrik Bantah Tak Tanggapi Keluhan Asap

Didatangi Tim Dinas LH, Pabrik Bantah Tak Tanggapi Keluhan Asap

Usai Diperintah Pj Bupati dan Sekda Menanggapi Keluhan Masyarakat, Tim dari Dinas LH Turun ke Desa Talang Empat Serta Menemui Pimpinan Pabrik Pengolahan TBS--

RAKYAT BENTENG.COM - Akhirnya tim dari Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) turun ke lapangan, Desa Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi menindaklanjuti keluhan warga terkait asap dan debu yang ditengarai bersumber dari pabrik pengolahan TBS setempat. Tim yang berjumlah 7 orang mula-mula menyambangi kediaman Kades, Samsir untuk menghimpun informasi. Termasuk kebenaran keberadaan spanduk sindiran atas asap yang tulisannya menyita perhatian publik. 

Pantauan wartawan koran ini, dari rumah kades, tim bertolak ke salah satu sekolah juga untuk menghimpun informasi serta memantau situasi asap dari ketinggian. Seterusnya tim bergerak masuk ke pabrik untuk bertemu dengan pimpinannya. 

Dari penjelasan manager, Yakup, pihaknya sudah menindaklanjuti permasalahan yang terjadi, dalam hal ini asap. Ia membantah keras pernyataan sebelumnya bahwa manajemen pabrik tidak merespon keluhan warga yang disampaikan oleh Pemerintah Desa (Pemdes). Hanya saja manajemen butuh waktu mencarikan solusi agar proses produksi tak menuai keluhan warga lagi, maupun pengguna jalan. 

BACA JUGA:Sindir Asap Pabrik Lewat Spanduk, Tulisannya Bikin Gagal Paham

“Kami masih dalam berencana, mau kita buat seperti apa atau kita mendesain penangkap asap supaya tidak menyebar asapnya ke permukiman, namun semuanya butuh proses. Jelasnya kami sedang menindaklanjutinya,” ungkap Yakup. 

Sementara itu, Kadis LH, Mahendra Gustian, S.Hut melalui Kabid Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Soni Witoko, ST mengungkapkan pihaknya dalam beberapa hari akan mengetahui hasil pengecekkan udara setempat. Pengecekkan sendiri memang rutin dilakukan per semester. Dan di semester sebelumnya udara masih dalam kondisi normal, alias tidak berbahaya. 

“Asap ini terjadi karena mengikuti potensi arus angin terkadang pagi, sore ataupun di malam hari dan asapnya pun berubah-ubah warnanya. Sesuai dengan yang kita lihat bahwa asap ini terlihat jelas namun tidak berbahaya karena tidak melewati baku mutu, sesuai hasil pemeriksaan semester pertama. Untuk semester ini kita akan tunggu hasilnya dalam beberapa hari,” jelas Soni.(cw3) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: