8 Ton Migor Subsidi di Pasar Pedati, Semidang Lagan Batal Dapat Jatah, Ini Penyebabnya

8 Ton Migor Subsidi di Pasar Pedati, Semidang Lagan Batal Dapat Jatah, Ini Penyebabnya

LIPUTAN 11 RBt – Sesuai jadwal, pendistribusian minyak goreng (Migor) curah bersubsidi untuk wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mulai bergulir. Sayangnya, dari empat kecamatan sasaran, distribusi ke tiga kecamatan terpaksa ditunda. Lantaran pompa bongkar pada tangki mengalami kebocoran. Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagperinkop dan UKM), Sugeng Oswari, S.Kom, M.Si membenarkan jika pendistribusian 8 ton migor curah wilayah Benteng tahap I hanya terealisasi di Kecamatan Pondok Kelapa. ‘’Awalnya tadi kita mau menyalurkan untuk Kecamatan Pondok Kelapa 7 ton, Kecamatan Semidang Lagan 1 ton. Setelah di jalan dan diturunkan di warung Ema Desa Pasar Pedati, selang dan pompa mengalami rusak. Dengan terpaksa, 8 ton migor kita salurkan semua di warung itu. Untuk Kecamatan Semidang Lagan dan kecamatan lainnya belum,’’ ujar Sugeng. Sugeng menuturkan, kedepan akan kembali melakukan koordinasi dengan para camat berkaitan dengan penyaluran migor. Pasalnya diketahui, salah satu kendala yang dihadapi, kondisi jalan yang tidak memadai dan titik lokasi yang jauh berpengaruh pada pendistribusian. ‘’Jadi ada informasi terbaru dari pihak pengantar, mereka mengeluhkan kalau akses jalan ke beberapa kecamatan jauh dan buruk. Jadi mereka minta dipertimbangkan. Karena memang sisa 8 ton lagi ini cukup berat. Dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru dalam pendistribusian. Ini akan kita bahas lebih lanjut,’’ kata Sugeng. Sementara, Camat Pondok Kelapa, Lismawati, S.Ip mengimbau kepada masyarakat Benteng yang ingin membeli minyak curah silakan datang ke toko Ema di Desa Pasar Pedati. Tidak ada batasan warga membeli dan semua warga Benteng diperbolehkan untuk membeli migor curah tersebut. Harga migor curah tersebut hanya Rp 14 ribu/liter. ‘’Silakan bagi warga yang mau membeli minyak curah, datang langsung ke toko Ema Pasar Pedati,’’ pungkas Lismawati.(fry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: