Aktivis PA Dampingi Korban Rudapaksa

KARANG TINGGI, RBt – Kasus dugaan rudapaksa yang menimpa salah seorang siswi SMP di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang digilir empat pria menjadi sorotan sejumlah pihak. Salah satunya dari Aktivis Perempuan dan Anak (PA). Saat ini, PA bersama dengan tim psikolog dan penasehat hukum (PH) melakukan pendampingan terhadap korban. ‘’Kami terus mendampingi korban sesuai dengan kebutuhan. Baik secara fisik maupun psikis. Kami bekerja dalam tim. Mulai dair pendampingan sosial, psikologis dan hukum. Dan tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak lain juga ikut mendukung dalam kasus ini,’’ ujar salah seorang aktifis, Jumi Narti. Jumiarti menyampaikan, saat ini kondisi korban dalam masa pemulihan. Tentunya pasca kejadian, korban mengalami syok. ‘’Korban masih dalam pemulihan yang dilakukan psikolog. Konseling sudah dua kali dan dilanjutkan sampai korban pulih. Saat kejadian, korban masih dalam kondisi labil,’’ jelas Jumi Narti. Terpisah, PH korban, Rusmala Neti, SH mengatakan pihaknya akan mengawal tuntas kasus tersebut. Sehingga para tersangka dapat diberikan hukuman setimpal atas perbuatannya. ‘’Kami datang ke Polres Benteng hari ini (kemarin, red). Ingin tahu bagaimana perkembangan kasus tersebut. Kita akan kawal perkara ini hingga ke pengadilan. Harapannya dengan penanganan yang baik, Benteng dapat menjadi panutan bahwa penanganan hukumnya jauh lebih baik dan berpihak pada anak,’’ pungkas Rusmala. Sekedar mengulas, Kejadian berlangsung Selasa (22/3/2022) malam di salah satu area perkebunan sawit di desa setempat. Kejadian bermula sekitar pukul 20.15 WIB, Mawar dijemput oleh temannya berinisial Aa. Keduanya berangkat menemui Fa yang diduga merupakan pacar korban. Setelah mempertemukan Mawar dan Fa di sekitar perkebunan sawit, Aa lalu meninggalkan keduanya. Pada saat berduaan, datang keempat pelaku menghampiri. Fa lantas ketakutan dan lari meninggalkan Mawar sendirian. Keempat pelaku kemudian mengancam akan melaporkan Mawar lantaran berduaan di areal perkebunan sawit dalam keadaan gelap-gelapan. Bukannya menolong, keempat pelaku kemudian merobohkan tubuh Mawar lalu melakukan perbuatan rudapaksa. Korban sempat berteriak dan memberontak, namun apa daya, korban kalah tenaga. Setelah kejadian tersebut, Mawar langsung pulang ke rumah dan langsung memberitahu kejadian tersebut kepada orang tuanya. Mawar langsung dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan. Disaat bersamaan, keluarga melaporkan kejadian ke Polres Benteng. Setelah dilakukan penyelidikan, anggota akhirnya dapat mengamankan keempat pelaku.(fry)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: