Kampung Durian Diklaim Sepi, Pengelola Sebut Dampak Berita Negatif

LIPUTAN 11 RBt - Ramainya pemberitaan oleh media baik cetak maupun online akhir-akhir ini mengenai perizinan yang belum dimiliki tempat wisata Kampung Durian disebut-sebut memicu turunnya tingkat kunjungan. Setelah sempat ditutup pasca kejadian yang merenggut nyawa salah seorang pekerja, kampung durian yang berlokasi di Desa Datar Lebar rupanya sudah buka kembali. Namun jumlah pengunjung tidak seperti sebelumnya yang selalu ramai. Dijelaskan Mardi, pengelola wisata kampung durian, sepinya kunjungan wisatawan bukan saja berdampak pada kelangsungan usaha kedepan namun juga berpengaruh pada perekonomian warga. Dimana diklaim sejak adanya kampung durian, ekonomi warga setempat terbantu. "Begitu buka awal tahun pengunjung langsung membludak.Yang menjadi pekerja di tempat wisata ini merupakan warga sekitar desa. Barang mustahil jika kami tutup. Jika ditutup roda perekonomian warga tak lagi berputar. Sempat tutup sementara karena dalam suasana duka. Tapi saat ini sudah buka kembali. Kita pada prinsipnya juga memajukan ekonomi masyarakat sekitar. Dengan adanya pemberitaan yang kurang baik, kampoeng durian sekarang menjadi sepi, masyarakat juga banyak yang mengeluh," jelas Mardi. Lantas bagaimana dengan dokumen perizinan, yang mendapat sorotan langsung dari dinas-dinas terkait lantaran belum dimiliki? "Memang belum ada izin. Kami masih mengurus dokumen izin lingkungan sehingga izin yang lain bisa keluar. Sedang berproses. Untuk izin lokasi dari Dinas PUPR sudah ada," terang Mardi.(ae2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: