96 Rumah di 6 Desa dan Kantor Desa Terendam Banjir

KARANG TINGGI RBt – Hujan deras yang mengguyur sejak sekitar pukul 20.31 WIB Sabtu (5/2) hingga pagi Minggu (6/2) mengakibatkan 96 unit rumah milik warga di 6 desa terendam banjir. Yakni di Desa Pulau Panggung, Jayakarta, Taba Terunjam, Pagar Dewa, Kembang Ayun dan Genting. Tak hanya rumah warga, kantor desa pun ikut terdampak banjir luapan aliran sungai setempat. Banjir juga sempat mengakibatkan satu titik akses jalan dari Desa Jayakarta-Desa Taba Lagan tidak dapat dilalui kendaraan. Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Tengah (Benteng), Andri Edo Saputra, S.Sos menuturkan,.usai mendapatkan laporan, pihaknya dibantu tim satgas, kepolisian dan TNI langsung turun ke lapangan guna melakukan pengecekan. Diketahui banjir yang terjadi akibat meluapnya air sungai. Adapun ketinggian banjir yang memasuki rumah warga mencapai 1 meter hingga 1,5 meter. ‘’Kami langsung bergerak ke lokasi banjir. Dinihari Minggu menjelang pagi, air mulai masuk ke rumah karena memang hujan tak henti-henti. Ketinggian air mencapai 1 meter lebih. Terkhusus di Desa Jayakata, memang sempat tidak dapat dilalui lantaran air menggenangi jalanan,’’ ujar Edo. Edo mengungkapkan dalam kejadian tersebut, tidak terdapat korban jiwa. Hanya saja banyak perabotan rumah tangga yang mengalami kerusakan lantaran terendam. ‘’Tapi Magrib ini (kemarin, red) air sungai mulai surut. Mudah-mudahan tengah malam nanti (kemarin, red) sudah tidak ada lagi banjir. Baik di rumah ataupun akses jalan. Sehingga semuanya bisa berjalan lancar,’’ kata Edo. Sementara, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI), Andi Karyawan menyampaikan bahwa tim PMI ikut berperan dalam penanggulan bencana banjir. Selain melakukan pendataan, juga melakukan pengecekan kesehatan terhadap warga yang terdampak banjir. ‘’Kami ikut memastikan kesehatan warga tetap baik ketika terdampak banjir,’’ ungkap Andi. Terpisah, Sekretaris Desa Taba Terunjam, Firmansyah menuturkan di desanya kurang lebih sebanyak 50 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir. Pasca hujan deras tersebut, warga sudah mengantisipasi dengan memindahkan sejumlah perabotan ke lokasi yang lebih tinggi dan kemudian mengungsi. ‘’Ini banjir rutin di desa kami kalau setiap kali ada hujan deras tiada henti. Kebanyakan warga sudah lebih dulu waspada dan mengantisipasi dengan mengungsi hingga air surut,’’ pungkas Firmansyah.(fry)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: