Menelanjangi Program Kontroversi Helmi-Dedy

Menelanjangi Program Kontroversi Helmi-Dedy

BENGKULU - Tersampaikan sudah jawaban atas keluh kesah masyarakat Kota Bengkulu oleh Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi ketika menggelar kegiatan langsung bersama masyarakat melalui event yang disiarkan media lokal yang bertemakan “Helmi Hasan dan Kontroversi”. Kenapa disebut “Helmi Hasan dan Kontroversi”, karena kata kontroversi ini identik dengan gebrakan Walikota Helmi dan Wawali Dedy saat memimpin Kota Bengkulu, berbagai inovasi program pun tercipta dengan mementingkan dan mengedepankan kebahagiaan masyarakat. Gaya kepemimpinan penuh kontroversi ini, membuat Walikota Bengkulu Helmi Hasan sering mendapat pertanyaan dari masyarakat mengenai berbagai kebijakannya yang bisa dibilang bersifat spontan tapi terbukti di tengah masyarakat. Kebijakan-kebijakan diantaranya ialah salat berhadiah, ngantor di masjid, walikotanya anak yatim, program 1001 janda, merdeka ijazah, merdeka sampah, 1000 jalan mulus, hingga memberi bantuan rasmi untuk Gubernur Bengkulu. Walikota yang berpasangan dengan Wakil Walikota Dedy Wahyudi ini, juga selalu sikat gigi dengan kayu, bertongkat, suka pakai sandal jepit, hingga penampilannya dengan ciri khas jenggot, membuat Helmi Hasan acap kali menjadi sensasi. Bahkan, Helmi Hasan menjadi Walikota dengan Memorandum of Understanding (MoU) terbanyak di dunia, juga menjadi buah bibir masyarakat. Tadi malam, Helmi dan Dedy membuktikan bahwa tak ada batasan dirinya terhadap masyarakat. Helmi mengaku, dirinya dan Dedy siap menerima kritikan, masukan dan saran dari masyarakat terkait seluruh kebijakan yang diambilnya. Untuk itulah, Helmi dan Dedy bersedia membuka dirinya dan siap menjawab berbagai pertanyaan dari masyarakat, dengan tujuan tak ada yang ditutupi atau batasan antar masyarakat terkait seluruh kebijakan fenomenal tersebut. Pertanyaan warga dimulai dari gebrakan Walikota yang memberikan bantuan gas melon gratis. Bantuan ini bukan tanpa alasan, Helmi melihat kelangkaan gas melon terjadi di Kota Bengkulu dan hal inilah yang ingin diatasinya agar seluruh masyarakat tak lagi mengeluh gas langka atau tingginya harga gas di pangkalan dan agen. “Iya, dari Pertamina turunnya ke agen dan pangkalan dengan dasar kontrak. Nah, disini masalahnya, Pertamina tak menyampaikan ini subsidi dan untuk orang tak mampu. Jadi, di luar sana ada orang cari keuntungan ngeborong dengan harga eceran tertinggi sekitar 15 ribuan, tentu di pangkalan akan dijual walaupun mengorbankan warga tak mampu. Kalau untuk stok malah sangat berlebih sekitar 300 ribu, kalau di kota ini cuma 150 sudah maksimal, kok ini jadi langka. Hal inilah yang kita tegaskan bahwa itu untuk orang tak mampu,” jelas Helmi. Tak hanya itu, Helmi juga diberi secercah pertanyaan oleh warga dengan berbagai persoalan, seperti permasalahan kepala Puskesmas yang dicopot terlalu cepat, program HD Oto, masalah 1000 jalan mulus, merdeka sampah, mengenai hubungan antara dirinya dengan Gubernur Rohidin, dan persoalan lainnya yang dianggap menjadi kontroversi di kehidupan masyarakat. Ia pun bangga dengan tergelarnya acara ini, karena semua keluh kesah muncul dan terjawab agar tak ada kegelapan yang menyelimuti berbagai kebaikan yang dilakukannya. "Alhamdulillah, ini hari pertama BE TV mengimplementasikan ide dan usulan untuk Pemkot terkait dengan keluh kesah di tengah masyarakat. Tujuannya ialah memberikan penerangan agar tidak ada gibah, fitnah dan dosa. Untuk itulah dikemas dalam satu acara live seperti ini," ungkap Helmi. Karena menurut Helmi, cenderung orang-orang kalau bertemu pasti santun, tapi kalau tak bertemu perbuatan negatif bisa terjadi. "Kalau tak bertemu mungkin kita tak sengaja atau tak terasa mengucapkan atau menuliskan sumpah serapah, cacian, gibah dan sebagainya. Hal ini bukanlah kebaikan yang terjadi melainkan menimbulkan dosa yang sesungguhnya," jelasnya. Helmi ingin acara seperti ini terus berlanjut, karena masyarakat berhak tahu dan berhak menyalurkan kritikan dan saran untuk dirinya. "Cara seperti inilah yang bisa menenggelamkan kegelapan dan memunculkan kebaikan. Insya allah ini nanti akan dilakukan setiap sebulan atau seminggu sekali. Karena Helmi dan Dedy selalu terbuka menyimak dan menjadin harapan masyarakat dengan tekad menghadirkan kebahagiaan untuk siapapun itu dengan tak membandingkan apapun agama, suku, ras dan budayanya. Karena di Kota Bengkulu ini semua masyarakat wajib bahagia," pungkasnya. (**).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: