Hunian Kamar RSHD Melandai, dr Lista : Cuma Satu Pasien Covid Dirawat
Reporter:
admin|
Editor:
admin|
Senin 04-10-2021,10:45 WIB
Bengkulu, InfoPublik – Memasuki level 2 dalam status penanganan Covid-19 di Kota Bengkulu, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit Harapan dan Doa (RSHD) saat ini mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur RSHD dr Lista Cherlyviera, Senin (4/10/2021). Berdasarkan laporan, dari 62 tempat tidur yang disediakan, saat ini hanya terisi 1 tempat tidur yang dihuni oleh pasien positif Covid 19.
“Kalau dulu pasien rawat inap kita sampai 62 bahkan lebih. Alhamdulillah sekarang kasus terus menurun, tentu berdampak pada jumlah keterisian tempat tidur atau ruang isolasi. Saat ini hanya tinggal satu pasein yang dirawat, itupun kasus lama (pasien minggu lalu) dan sedang masa pemulihan,” jelas Lista.
Kata Lista, Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 dan level 2 juga sekarang memberi pengaruh dalam penurunan hunian rumah sakit. Sebabnya, tidak ada lagi yang berkerumun dan rata-rata masyarakat semakin memperketat protokol kesehatan (Prokes) sehingga mengurangi potensi penularan.
“Pengaruh dari PPKM ini pasti juga berperan tentunya, tetapi kembali lagi ke individu masyarakatnya harus sadar pentingnya kita menegakkan prokes itu. Ya, walaupun sudah ada penurunan tidak boleh abai prokes,” tuturnya.
Tak hanya itu, kebijakan Pemerintah Daerah yang menerbutkan SK keterlibatan rumah sakit swasta untuk menampung pasien covid juga sangat pengaruh. Karena, pasien yang tadinya penuh di setiap rumah sakit pemerintah termasuk RSMY, DKT dan juga Bhayangkara, bisa terurai dengan adanya keterlibatan rumah sakit swasta tersebut.
“Karena rumah sakit swasta sudah diberdayakan, jadi sebagian pasien pun dialihkan kesana. Yang jelas, dengan penurunan kasus ini tentunya kita minta warga tidak terlena terhadap prokes dan tetap menjadi prokes dan pola hidup 5 M menjadi keharusan dan kebiasaan,” pungkasnya.
Ia berharap, kasus Covid-19 tidak lagi naik dan kalau bisa justru berakhir di Kota Bengkulu dan di Indonesia ini. Ia juga mengajak warga kota bisa terus mengikuti aturan atau SE walikota Bengkulu. (Rilis/Media Center Kota Bengkulu).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: