Sering Menguap Bukan Cuma Tanda Ngantuk, Waspadai Risiko Kesehatan di Baliknya!

Jumat 18-04-2025,16:01 WIB
Reporter : Desty Dwi Fitria
Editor : Nanang Setiawan

RAKYATBENTENG.COM - Umumnya, menguap dikaitkan dengan rasa mengantuk. Namun, menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), sering menguap atau merasa mengantuk terus-menerus bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan yang lebih serius.

Dilansir dari detik.com, Dr. Eric Olson, Presiden AASM sekaligus pakar pengobatan tidur di Mayo Clinic, Rochester, Minnesota, menyampaikan bahwa rasa kantuk yang berlebihan bukan sekadar hal sepele. Ini adalah isu kesehatan yang memiliki dampak luas.

BACA JUGA:Menstruasi Deras dan Sering Mimisan? Bisa Jadi Tanda VWD

Para ahli menyebut bahwa kualitas tidur malam yang buruk  kurang dari 7-8 jam  bisa memicu berbagai penyakit seperti diabetes, depresi, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, hingga stroke.

Meskipun banyak yang menganggap menguap hanya sebagai respon tubuh saat lelah atau bosan, para pakar percaya itu bisa menjadi sinyal peringatan.

"Kantuk yang berlebihan di siang hari dapat mengganggu kinerja dan menjadi indikator gangguan tidur yang mendasarinya atau masalah lainnya," jelas Kristen Knutson, spesialis tidur.

BACA JUGA:Urine Bisa Jadi Sinyal Awal Batu Ginjal, Ini Ciri-ciri yang Harus Diwaspadai

Ia menyarankan agar siapa pun yang sering mengantuk di siang hari segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.

Apa Bahaya Sering Menguap?

Kondisi mengantuk terus-menerus bisa membuat tubuh bereaksi aneh. Menguap adalah salah satu bentuk reaksi alami saat tubuh mengalami kurang tidur. Namun, Dr. Indira Gurubhagavatula dari Penn Medicine menyebut bahwa reaksi ini bisa menipu.

Dr. Indira Gurubhagavatula, menjelaskan bahwa data menunjukkan bahwa saat tubuh mengalami kurang tidur kronis, kemampuan kita untuk mengenali kondisi tubuh sendiri menurun. Kita merasa baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak.

BACA JUGA:Sudah Sikat Gigi Tapi Mulut Masih Bau? Ternyata Ini Lho Penyebabnya!

Dalam tes kognitif seperti mengingat, koordinasi, atau refleks, banyak orang ternyata menunjukkan hasil yang buruk meski merasa normal. Yang lebih mengkhawatirkan, otak bisa mengalami microsleep kondisi tidur sekejap selama beberapa detik tanpa disadari. Bayangkan jika itu terjadi saat menyetir atau mengoperasikan alat berat.

Untuk mengetahui tingkat kantuk, para ahli menggunakan skala bernama Epworth Sleepiness Scale. Skor di atas 10 menandakan risiko serius dan sebaiknya diperiksa lebih lanjut.

Jika kamu sering merasa mata berat, tubuh lemas, pusing, sulit konsentrasi, hingga jadi cuek terhadap sekitar, bisa jadi itu tanda tubuhmu kelelahan parah akibat kurang tidur.

Tags :
Kategori :

Terkait