4. Karbohidrat Olahan
Karbohidrat olahan, seperti roti putih, nasi putih, dan pasta yang terbuat dari tepung terigu, memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.
Lonjakan gula darah ini dapat memicu pelepasan insulin, yang pada akhirnya meningkatkan peradangan.
Karbohidrat olahan juga cenderung rendah serat, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan dan mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Untuk mengurangi risiko peradangan, pilihlah sumber karbohidrat yang lebih sehat seperti gandum utuh, beras merah, atau oatmeal yang kaya serat.
BACA JUGA:PT GDPS Buka Loker BUMN Posisi Security Penempatan di Bandara Internasional, Simak Kualifikasinya
BACA JUGA:Tertarik Membeli Smartphone Entry Level POCO C75 4G? Berikut Spesifikasi Lengkapnya
5. Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memang sering menjadi pilihan saat berkumpul dengan teman atau merayakan acara tertentu.
Namun, konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada dinding saluran pencernaan dan memicu peradangan dalam tubuh.
Alkohol juga merangsang produksi toksin dalam tubuh, yang mengganggu fungsi hati dan meningkatkan risiko peradangan kronis.
Selain itu, alkohol dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus dan meningkatkan permeabilitas usus, sehingga zat berbahaya lebih mudah masuk ke aliran darah dan menyebabkan peradangan.
Sebaiknya, konsumsi alkohol dalam jumlah moderat atau hindari sama sekali demi menjaga kesehatan tubuh.
BACA JUGA:Dipercaya Punya Segudang Manfaat, Ternyata Air Jahe Punya Efek Samping yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:Polres Bengkulu Tengah Buka Rekrutmen Bintara Kompetensi Khusus, Catat Tanggalnya
Tips Mengurangi Risiko Peradangan dari Makanan