Sejarah Tentang Idul Adha dan Pembelajaran Bagi Umat
RAKYATBENTENG.COM - Sejarah Idul Adha secara singkat berbicara tentang kebesaran hamba Allah SWT, Nabi Ibrahim siap mengorbankan putranya Nabi Ismail. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk ketaatan terhadap perintah Allah SWT.
Meski diperingati setiap tahun, namun bisa saja masih ada yang belum mengetahui sejarah Idul Adha dan asal muasalnya kurban dalam Islam.
Perintah kurban tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. Sebelumnya, dalam kisah Qabil dan Habil putra Nabi Adam AS, ada kurban namun tidak diwajibkan hukumnya. Mengutip jurnal UIN “Tentang Qurban (Studi Riwayat dan Hikmahnya)”, kisah kurban diawali dari Qabil dan Habil. Mereka adalah anak Nabi Adam yang ingin memperistri adiknya Iqlima.
Untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, Nabi Adam AS meminta kedua putranya untuk melakukan kurban. Syaratnya Allah SWT yang akan memilih kurban yang diterima, berhak mengawini Iklima.
BACA JUGA:Realme Narzo N63, Ponsel Keluaran Terbaru Harga Rp1,5 Jutaan
Habil, seorang penggembala, mengorbankan kambing yang gemuk, dan Qabil, seorang petani, mengorbankan hasil panennya yang buruk. Mereka kemudian menempatkan kedua kurban itu di atas bukit.
Qabil dan Habil, serta Nabi Adam, melihat dari jauh apa yang terjadi pada kedua kurban tersebut. Hewan kurban dibakar sampai mati, namun biji-bijian gandum Qabil ditemukan tidak tersentuh api. Kisah pengorbanan kedua anak Adam ada pada ayat 27 surat Al-Maidah Al-Quran.
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ ٢٧
Arab-latin: Watlu ‘alaihim naba'abnai âdama bil-ḫaqq, idz qarrabâ qurbânan fa tuqubbila min aḫadihimâ wa lam yutaqabbal minal-âkhar, qâla la'aqtulannak, qâla innamâ yataqabbalullâhu minal-muttaqîn.
Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika mempersembahkan keduanya korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!”. Berkata Habil : “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa”.
BACA JUGA:Spesifikasi dan Harga Samsung Galaxy M04: HP Murah dengan Performa Luar Biasa
BACA JUGA:Iduladha 1445 H, Pemerintah dan Muhammadiyah Serentak Tanggal 17 Juni
Ayat tersebut menjelaskan bahwa kurban Habil berupa anak domba yang digemukkan diterima oleh Allah SWT sebagai bentuk ketakwaannya. Disis lain kurban Qabil tidak diterima Allah SWT karena tidak ikhlas.