Dalam pertempuran tersebut HNLMS De Ruyter mendapatkan serangan hebat dari udara dan laut oleh Jepang yang menyebabkan kerusakan yang parah pada kapal tersebut.
Akibatnya HNLMS De Ruyter tenggelam di lepas pantai Jawa, yang berada dekat dengan Pulau Bawean dan akhirnya Jepang menang atas sekutu dalam pertempuran tersebut.
Pertempuran tersebut menyebabkan banyak korban jiwa dan menjadi pukulan berat untuk armada Sekutu di Asia Tenggara.
Selain itu, pada hari ini tanggal 27 februari juga diperingati sebagai Hari Beruang Kutub Internasional.
Berawal dari inisiasi yang dilakukan Organisasi nirlaba Polar Bears International (PBI) yang dibentuk pada tahun 1994.
Peringatan Hari Beruang Kutub Internasional diadakan pertama kali pada tahun 2011. Para ilmuwan menyakini bahwa Beruang kutub telah ada di planet ini sekitar 150.000 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Pilpres dan Pileg Telah Usai, Pilkada Serentak Menanti, Simak Lagi Tahapan dan Jadwalnya
Akan tetapi, populasi beruang kutub telah mengalami penurunan populasi setiap tahunnya. Hal ini terjadi salah satunya karena perburuan dan meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil.
Seperti pembakaran batu bara, minyak bumi dan gas yang menyebabkan mencairkan es dikawasan kutub, yang pada akhirnya menyebabkan permukaan laut naik dan mengubah lanskap lingkungan hidup beruang kutub.
Pada tahun 1973 negara AS, Denmark, Norwegia, dan bekas Uni Soviet telah menandatangani Perjanjian Internasional tentang Konservasi Beruang Kutub dan Habitatnya.
Perjanjian tersebut telah mengatur perburuan komersial dan pemerintah AS juga telah mengklasifikasikan beruang kutub sebagai hewan terancam punah dan juga telah menetapkan program aksi untuk melindungi beruang kutub yang terancam punah.(tim)