Motivasi pelaku catcalling bisa bermacam-macam, dari rasa kuasa hingga dorongan untuk mendominasi. Beberapa melakukannya untuk mencari perhatian, sementara yang lain mungkin menganggapnya sebagai bentuk 'candaan' yang tidak berbahaya.
BACA JUGA:Hari Pertama Kerja Pasca Libur Tahun Baru, Masih Ada Pegawai di Bengkulu Tengah Mangkir
BACA JUGA:Gempa Besar dan Tsunami Melanda Jepang, Ini Nomor Hotline KBRI Tokyo dan KJRI Osaka
Kemudian, Budaya pop dan media seringkali memainkan peran dalam membentuk norma sosial terkait gender dan seksualitas. Representasi yang tidak tepat dalam media dapat memperkuat perilaku catcalling.
Dampak Sosial dan Lingkungan
1. Efek pada Mobilitas Perempuan
Catcalling dapat mempengaruhi mobilitas perempuan di ruang publik. Beberapa perempuan mungkin merasa tidak nyaman atau takut untuk berjalan sendiri di malam hari sebagai hasil dari pengalaman catcalling sebelumnya.
2. Pengaruh pada Kesejahteraan Masyarakat
Keberadaan catcalling dapat menciptakan lingkungan yang tidak ramah dan merugikan bagi masyarakat. Hal ini juga dapat memberikan kontribusi pada ketidaksetaraan gender dan budaya pelecehan.
Mengatasi Catcalling
1. Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan yang mempromosikan kesadaran terhadap dampak catcalling dapat membantu mengubah persepsi masyarakat. Program pendidikan di sekolah dan kampanye sosial dapat berkontribusi pada mengatasi masalah ini.
BACA JUGA:Harga Rokok Naik Mulai Hari Ini 1 Januari 2024, Cek Harga Terbarunya
BACA JUGA:Sepanjang Tahun 2023 Kejaksaan Agung Berhasil Selamatkan Uang Negara Senilai Segini
2. Pengukuran Hukum yang Tegas
Menerapkan undang-undang yang tegas terhadap pelecehan verbal dapat menjadi langkah penting dalam memberikan sanksi kepada pelaku catcalling. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bertanggung jawab.