Cegah Kekerasan Anak dan Perempuan Hingga Tingkat Desa, Simak Penjelasan Camat
RAKYATBENTENG.DISWAY.ID - Sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak terus digalakkan di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Selasa 4 Oktober 2023 lalu, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bengkulu Tengah melaksanakan sosialisasi bertempat di Balai Penyuluh KB Desa Sukarami Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah. Camat Taba Penanjung, Noni Oktarina, S.E, M.M mengajak seluruh kepala desa se-kecamatan yang hadir agar hasil sosialisasi tersebut dapat disampaikan ulang oleh kades kepada masyarakat. BACA JUGA:Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja Profesional Hire-Retail Banking Directorate Bagi Lulusan D-III BACA JUGA:Pelamar Submit Baru 92 Orang, Kementerian Perindustrian Buka 94 Formasi CPNS, Yuk Simak Lagi Persyaratannya ‘’Sosialisasi ini sangat penting, sebagai edukasi kepada kades yang nantinya segera lakukan penyampaian ulang untuk masyarakat desa. Kemudian masyarakat akan lebih memahami dan waspada kepada kekerasan perempuan dan anak di bawah umur,’’ ujar Noni. Noni mengungkapkan, banyak edukasi yang didapatkan dalam kegiatan tersebut, terutama dalam membentengi diri dari hal-hal negatif dan mengetahui langkah yang akan dilakukan. ‘’Bentengi diri dari hal-hal negatif karena media sosial saat ini sangat banyak memengaruhi anak-anak. Suami istri harus kompak dan akur agar komunikasi baik dan tidak terjadi salah paham yang mengakibatkan KDRT,’’ kata Noni. BACA JUGA:Penanganan Karhutla: BNPB Kerahkan 35 Helikopter dan Tebar 341.580 Kg Garam di Langit untuk Modifikasi Cuaca BACA JUGA:Terdeteksi 6.659 Titik Panas, 80 Persen Berpeluang Jadi Titik Api, 6 Provinsi Ini Prioritas Penanganan Sementara itu, Kades Rindu Hati, Amiril Mukminin, S.Sos mengatakan pada saat kepemimpinannya belum pernah mendapat laporan akan kekerasan dalam rumah tangga maupun anak-anak. Akan tetapi pihaknya akan melanjutkan sosialisasi tersebut kepada masyarakat agar warga juga dapat memahami. ‘’Sejauh ini belum ada laporan. Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi kami. Sehingga bisa mengetahui langkah yang akan diambil. Jika nantinya ada laporan kekerasan perempuan atau anak-anak, kami akan memanggil terlebih dahulu pihak yang bersangkutan agar dapat diselesaikan di desa,’’ demikian Amiril.(cw1)