RAKYAT BENTENG.COM - Sebagaimana diketahui bersama, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Dzulhijjah 1444 Hijriyah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023 melalui sidang isbat pada Minggu (18/6/2023).
Sebagai umat Muslim, kita wajib tahu bahwa bulan Dzulhijjah memiliki banyak keutamaan. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa Allah SWT mengistimewakan 10 hari Dzulhijjah.
“Tidak ada hari di mana amal saleh paling dicintai oleh Allah SWT daripada 10 hari (pertama di bulan Dzulhijjah),” (HR. Ibnu Majah).
Dirangkum dari berbagai sumber, hari pertama Dzulhijjah adalah hari pertama dimaafkannya Nabi Adam AS oleh Allah SWT, setelah beberapa lama beliau meminta pengampunan atas kesalahannya memakan buah huldi di surga.
Oleh karena itu Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa yang berpuasa di hari pertama bulan Dzulhijjah maka Allah akan memaafkan dosa-dosanya sebagaimana yang terjadi kepada Nabi Adam,".
Hari kedua Dzulhijjah adalah hari diselamatkannya Nabi Yunus AS oleh ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam perutnya sembari terus bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT. Pada hari inilah Nabi Yunus dipersilakan keluar dari perut ikan Nun.
Hari ketiga Dzulhijjah adalah hari dikabulkannya doa nabi Zakariya AS untuk kemudian dianugerahi seorang anak yang bernama Yahya.
Adapun hari keempat Dzulhijjah adalah hari kelahiran Nabi Isa AS. Hari kelima Dzulhijjah hari kelahiran Nabi Musa AS. Hari keenam Dzulhijjah adalah hari-hari kemenangan para Nabi dalam memperjuangkan ajaran tauhid.
Hari ketujuh bulan Dzulhijjah adalah hari ditutupnya pintu neraka Jahannam.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa berpuasa di hari ketujuh bulan Dzulhijjah akan ditutup tiga puluh kesulitan dalam hidupnya dan dibuka tiga puluh pitu kemudahan baginya,".
Adapun hari kedelapan yang disebut dengan hari tarwiyah diantara fadhilah yang masyhur bagi mereka yang berpuasa pada hari tarwiyah maka baginya pahala yang sangat besar, yang karena sangat besarnya tiada yang tahu pasti ukurannya kecuali Allah SWT.
Sedangkan di hari kesembilan yang disebut dengan hari tasu’a, barang siapa yang berpuasa pada hari kesembilan maka pahala baginya seperti berpuasa selama enam puluh tahun.
Adapun pada hari kesepuluh yang disebut dengan yaumun nahr hari penyembelihan korban, maka diharamkan kepada siapapun berpuasa waktu itu. Wallahu a’lamu bish-shawab.(tim)