RAKYAT BENTENG.COM - Sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu adalah Khalifah keempat yang menduduki sekitar 4-5 tahun. Beliau adalah sepupu Nabi Muhammad SAW yang juga menantunya setelah menikahi putri Nabi, Fatimah Az-Zahra radhiyallahu 'anha.
Salah satu keistimewaan Ali bin Abi Thalib adalah beliau merupakan orang kedua yang menerima dakwah Islam, setelah Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Shallallahu 'alahi wa sallam.
Ali bin Abi Thalib juga dikenal sebagai seorang yang sangat cerdas. Karenanya para sahabat atau orang-orang di sekitarnya ketika mengalami kebuntuan dalam mengambil suatu keputusan, mereka akan meminta nasihat dari Ali.
Teman yang juga menantu Nabi ini dikenal dengan sikap bijaknya dalam menghadapi berbagai persoalan. Maka dari itu, bagi kita sangat dianjurkan agar selalu mengingat pesan-pesan beliau saat longgar maupun sempit ketika mendayung uji nyali arungi dunia fana.
Ada tujuh nasihat Ali bin Abu Thalib yang bisa dijadikan pedoman hidup. Jika kita mampu melakukannya Insya Allah hati akan terasa tenang, tubuh akan terasa bersemangat, hidup menjadi bahagia, kehormatan dan agama akan terjaga.
1. Jangan membenci siapapun walau ada yang menyalahi hakmu
Memang ini tidaklah mudah, bahkan terasa sangat berat, karena urusan dengan dunia ini adalah sesuatu yang sangat sensitif. Sementara manusia adalah makhluk Allah SWT yang tidak pernah luput dari salah dan dosa.
Jika kita tidak melapangkan dada kita, maka sifat iri dengki akan muncul di kita dan ini akan membuat kita menjadi manusia yang memiliki sifat iri.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah SAW bersabda,
"Pintu-pintu surga dibuka setiap hari senin dan hari kamis, lalu orang-orang yang tak berbuat syirik diampuni dosa-dosanya, kecuali orang yang memiliki rasa kebencian kepada saudaranya. Lalu dikatakan, "tangguhkanlah kedua orang ini hingga kembali islah."
BACA JUGA:Tak Hanya Mahir Bernyanyi, Merdunya Lantunan Ayat Suci Al-Quran Putri Ariani Bikin Hati Bergetar
2. Jangan pernah bersedih secara berlebihan sekalipun masalah memuncak
Dalam kehidupan itu ada senang ada duka, dan ada kebahagiaan ada kesedihan, maka jika kita mengalami salah satunya, maka kita diharuskan harus lebih bijak dan lebih tegar. Jika kita mengalami kesedihan, maka hendaknya kita harus pandai mengontrol emosi kita, jangan sedih yang terlalu.
Serahkan semua kepada Allah SWT, dan dengan keikhlasan ini, semoga kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih. Ingat, dalam kesedihan dan kesusahan itu ada hikmah, maka maknai hal tersebut dan lebih mendekatkan diri akan membuat kita menjadi lebih mulia.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 40, yang artinya: