RAKYAT BENTENG.COM - Sedianya gapura selamat datang merupakan cerminan dari suatu wilayah. Sudah menjadi keharusan bagi Pemerintah Daerah setempat memperhatikan dan melakukan perawatan agar keelokannya tetap terjaga. Tidak demikian halnya dengan gapura perbatasan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang terletak di Desa Nakau, Kecamatan Talang Empat. Kondisi gapura tersebut semakin hari semakin kumuh.
Selain catnya memudar, terdapat huruf timbul berbahan stainless yang menempel pada gapura terlepas, lalu pada logo bunga rafflesia ditumbuhi tanaman liar. Sungguh pemandangan yang tidak mengenakkan, lebih-lebih bagi pengendara dari luar Benteng.
Mirisnya kondisi tak terawatnya gapura terkesan sengaja dibiarkan oleh Pemkab Benteng. Padahal saban harinya para ASN mulai dari staf hingga pejabat melewati jalan tersebut. Malahan lokasi gapura terletak persis di depan komplek perkantoran Terminal Nakau, dimana di komplek tersebut terdapat kantor sejumlah OPD.
“Semestinya pemerintah peka dengan yang seperti itu. Kalau anggarannya ada kenapa tidak dirawat. Kalau anggarannya tidak ada kan bisa diusulkan. Keindahan dan kebersihan daerah kita harus selalu terjaga, gapura itu kan jadi cerminan. Gerbang masuk ke daerah kita, kenapa dibiarkan seperti itu kondisinya. Kami minta kerjasamanya agar segera ditindaklanjuti," kritik Ketua DPRD Kabupaten Benteng, Budi Suryantono, M.Si.
Terpisah, anggota DPRD Benteng, Ibnu Hajar berterima kasih atas informasi pihak media mengenai kondisi gapura perbatasan.
"Segera diperbaiki, nanti akan dimasukkan ke APBD perubahan kalau memang di murni tidak ada. Penting sekali itu memang, karena kesibukan yang lain jadi kurang memperhatikan," tutup Ibnu (imo)