RAKYAT BENTENG.COM - Peristiwa nahas ambruknya jembatan di Desa Paku Haji, Kecamatan Pondok Kubang pada Jumat (30/9) menyisakan pengalaman tragis yang tak akan terlupa bagi sopir truk yang saat kejadian sedang melintas di atas jembatan.
Bagaimana tidak? bersamaan dengan terendamnya truk ke sungai pasca jembatan ambruk, sopir masih berada di dalam.
Di tengah kepanikan teramat sangat, sang sopir berusaha mencari cara untuk keluar. Derasnya air sungai sempat jadi hambatan. Beruntung upayanya berhasil. Kedua sopir selamat sampai ke tepi sungai.
Diketahui, ambruknya jembatan yang menurut informasi dibangun tahun 90-an diduga lantaran tak mampu menahan beban kendaraan.
"Awalnya kami ada empat mobil, yang dua sudah duluan lewat. Tinggal saya dan adik saya (truk berbeda). Saat kejadian adik saya di depan, saya di belakang. Kami belum sampai lewat jembatan tiba-tiba sudah ambruk. Sempat pasrah, panik. Saya berusaha mencari putaran kaca untuk membuka kaca. Setelah kaca terbuka saya keluar. Kurang lebih 5-6 menit (terjebak di dalam truk)," jelas Dede Sulaiman, salah seorang sopir.
Dede sendiri saat ditanyakan tujuannya, hendak mengantar material batu koral ke lokasi pekerjaan di ujung desa setempat. Akibat kejadian tersebut, kerugian yang diderita pemilik truk tidak sedikit. Selain kerusakan yang diderita, material juga raib terbawa arus sungai.(cw1)