LIPUTAN 11 RBt - Pada tahun depan, sebanyak 16 desa di Bengkulu Tengah (Benteng) menjadi locus penurunan stunting atau kurang gizi. Teknisnya, Pemkab Benteng melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) akan melaksanakan konvergensi stunting atau pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama untuk mencegah stunting kepada sasaran prioritas. Kegiatan ini sendiri akan melibatkan OPD teknis, antara lain Dinas PUPR, Dinas P3AP2KB, Dinas Dikbud, Bappeda, Dinas Pertanian dan Dinas Sosial. Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Benteng, Febrin Puspasari, SKM mengatakan bahwa penurunan angka stunting tahun 2022 merupakan program nasional sesuai arahan Presiden Jokowi. "Ada 16 desa yang menjadi locus stunting tahun depan. Adanya konvergensi ini nanti diharapkan bisa mengambil satu suara bagaimana menurunkan angka kasus stunting di Benteng," jelas Febrin. Adapun ke 16 desa tersebut yakni Desa Taba Renah, Temiang, Kertapati dan Renah Jaya di Kecamatan Pagar Jati. Kemudian Desa Lubuk Unen Baru, Lubuk Unen, Ulak Lebar, Kelindang, Pungguk Ketupak dan Desa Penembang Kecamatan Merigi Kelindang. Selanjutnya Desa Susup dan Desa Curup di Kecamatan Merigi Sakti, Kecamatan Semidang Lagan, Desa Pagar Jati, Kecamatan Talang Empat Desa Air Putih, Kecamatan Pematang Tiga serta di Desa Sidorejo, Kecamatan Pondok Kelapa. "Jadi seribu hari kehidupan pertama akan dipantau agar stunting ini tak terjadi. Keterlibatan OPD teknis ini akan sangat berpengaruh terhadap suksesnya program ini tahun depan," demikian Febrin.(ae2)
Locus Stunting Tahun Depan di 16 Desa
Jumat 29-10-2021,12:18 WIB
Editor : admin
Kategori :