250 Ha Sawah, 3 Rumah dan 1 Masjid Terendam Banjir

Rabu 02-06-2021,08:14 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

LIPUTAN 11 RBt - Hujan deras yang terjadi pada dua hari terakhir mengakibat banjir di dua desa. Yakni Desa Srikuncoro Kecamatan Pondok Kubang dan Desa Talang Empat Kecamatan Karang Tinggi. Akibatnya banjir merendam 250 hektare (Ha) lahan persawahan di Desa Srikuncoro terendam banjir. Kemudian 3 unit rumah dan 1 masjid di Desa Talang Empat. Kades Srikuncoro, Romadan mengatakan jika hujan yang terjadi beberapa hari lalu mengakibatkan 250 hektare lahan persawahan milik warga terendam banjir. "Luas lahan 250 hektare. 80 persennya sudah panen. 20 persen lagi atau sekitar 50 hektare sudah mau panen. Karena terendam banjir, kemungkinan hasilnya kurang maksimal," ujar Romadan. Romadan menuturkan, banjir tidak hanya merendam sawah, namun sempat menggenangi jalan lintas. Adapun luapan air selain debit air hujan yang tinggi, penampungan irigasi dinilai sudah menyempit atau dangkal. "Perlu adanya perluasan irigasi untuk mengantisipasi terjadi banjir kembali," jelas Romadan. Sementara, penjaga Masjid Al-Munawwarah Desa Talang Empat, Muklis mengatakan air mulai memasuki masjid sekitar pukul 21.05 WIB dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Air yang masuk diduga selain debit air hujan yang tinggi, gorong-gorong dibawah jalan raya yang teramat kecil. "Banjir terjadi karena hujan deras dan gorong-gorong dibawah jalan raya kecil sehingga air tidak lancar. Banjir mulai surut setelah tiga jam hujan reda. Tidak hanya masjid, ada tiga rumah warga terdampak," kata Muklis. Terpisah, bendahara masjid, Idris mengatakan banjir di masjid ini sudah terjadi semenjak ditimbunnya rawa dibelakang masjid pada tahun 2008 silam untuk dijadikan pemukiman penduduk. Ditambah lagi kecilnya gorong-gorong yang berada dibawah jalan raya. Atas hal ini, pihaknya sudah mengusulkan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk membangun kembali gorong-gorong dengan diameter lebih besar. “Ketika rawa ditimbun, air hujan tidak lagi ada penampungnya dan langsung mengalir ke siring menuju ke gorong-gorong yang kecil. Sehingga air meluap dan terjadi banjir. Kami pernah usulkan perbaikan ke Dinas PU, tapi jawabnya itu kewenangan dari Kementerian PUPR karena jalan nasional," pungkas Idris.(cw3)

Tags :
Kategori :

Terkait