Kopi Ini Lebih Aman dari Kopi Hitam? Ini Fakta White Coffee

RAKYATBENTENG.COM - White coffee kerap disebut-sebut sebagai alternatif kopi yang lebih bersahabat untuk lambung. Tapi, apakah klaim ini bisa dibuktikan? Dan apa sebenarnya yang membedakan White coffee dengan kopi hitam yang lebih umum dikenal?

Banyak orang salah mengira white coffee adalah kopi yang diberi tambahan susu, sehingga warnanya terlihat lebih terang. Padahal, anggapan ini kurang tepat. Istilah white coffee merujuk pada biji kopi yang dipanggang pada suhu lebih rendah, sehingga warnanya lebih pucat dibandingkan kopi hitam.

BACA JUGA:Mengapa Urine Bisa Berbau Kopi? Ini Penjelasannya

Apa Bedanya White Coffee dan Black Coffee?

Dilansir dari alodokter.com, meski berasal dari biji kopi yang sama, white coffee dan black coffee melalui proses pemanggangan yang berbeda. 

Biji kopi untuk black coffee biasanya dipanggang pada suhu tinggi, sekitar 450–480°C. Sebaliknya, white coffee hanya dipanggang pada suhu sekitar 325°C dalam waktu yang lebih singkat.

Hasilnya, white coffee memiliki warna yang lebih terang dan cita rasa yang lebih ringan, tidak sepahit kopi hitam. 

BACA JUGA:Kopi Ternyata Ampuh Atasi Rambut Rontok dan Uban, Simak Caranya!

Tak hanya itu, proses sangrai yang lebih singkat membuat white coffee memiliki kandungan kafein dan asam klorogenat yang lebih tinggi. Kandungan asam klorogenat inilah yang dikenal kaya antioksidan.

Aman untuk Pencernaan, Mitos atau Fakta?

Pertanyaan yang sering muncul yakni apakah white coffee benar-benar lebih aman untuk lambung, khususnya bagi penderita GERD?

Kandungan kafein dalam white coffee memang cukup tinggi, dan kafein bisa memengaruhi otot sfingter di bagian bawah kerongkongan. Jika otot ini melemah, asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Selain itu, kafein juga berpotensi merangsang produksi asam lambung yang berlebihan.

BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Sebaiknya Hindari Kopi dan Teh Saat di Pesawat

Namun, white coffee juga mengandung senyawa asam klorogenat yang berperan penting dalam melindungi lambung. Senyawa ini berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menekan produksi enzim pepsin dan asam lambung, serta membantu mencegah terbentuknya luka pada dinding lambung.

Sumber: