WASPADA! 103 Desa Terkategori Rawan Banjir dan Tanah Longsor

WASPADA! 103 Desa Terkategori Rawan Banjir dan Tanah Longsor

Ilustrasi Bencana Alam KARANG TINGGI RBt - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) telah melakukan identifikasi terhadap daerah-daerah yang kategori rawan bencana alam. Berdasarkan data sementara, sebanyak 70 desa rawan terjadi bencana longsor, 33 desa rawan banjir dan 11 desa rawan ancaman tsunami. Kepala BPBD Benteng, Samsul Bahri, S.Pd, MM mengatakan, daerah yang rawan longsor mayoritas desa di Kecamatan Taba Penanjung, Merigi Sakti, Pagar Jati, Merigi Kelindang dan Pematang Tiga. Kemudian rawan banjir di Kecamatan Bang Haji, Pematang Tiga, Pondok Kelapa, Pondok Kubang, Karang Tinggi dan Talang Empat. Sementara rawan ancaman tsunami di Kecamatan Pondok Kelapa lantaran berdekatan langsung dengan pesisir pantai. "Sudah dilakukan identifikasi untuk memetakan, mana saja desa yang rawan bencana alam. Sangat penting, agar kedepan dapat dilakukan antisipasi," ujar Samsul. Kabid Kedaruratan dan Logistik, Andri Edo Saputra, S.Sos menambahkan, data tersebut menjadi acuan bagi Benteng untuk mengajukan bantuan ke provinsi maupun pusat. Diantaranya pembangunan pelapis tebing di kawasan Taba Penanjung. Guna menghindari kejadian longsor seperti beberapa waktu yang lalu. "Seperti longsor lalu, disisi jalan perlu ada tembok penahan longsor. Sehingga tidak sampai menutupi akses jalan," kata Andri. Saat ini, lanjut Andri, Benteng sudah memiliki bangunan shelter di Desa Pondok Kelapa yang berguna sebagai lokasi pengungsian jika sewaktu terjadi bencana. Bangunan dengan kapasitas 500 orang tersebut sudah mulai diisi dengan perlengkapan seperti kapal dan perahu. "Kecamatan Pondok Kelapa merupakan daerah rawan bencana banjir dan tsunami. Oleh sebab itu shelter dibangun di daerah tersebut begitu juga dengan sarana pendukung lain seperti kapal yang disiapkan," demikian Andri.(fry)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: