Kepsek Terkesan Tak Dukung Program Vaksinasi
EDUKASI RBt - Sejumlah pihak menyoroti rendahnya partisipasi remaja, dalam hal ini pelajar SMPN se Bengkulu Tengah (Benteng) yang menjadi sasaran program vaksinasi serentak lalu. Dimana berdasarkan data pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) selaku vaksinator, dari total sasaran 1.765 yang tervaksin hanya sebanyak 761 siswa, atau sekitar 43 persen untuk dosis 1 per Sabtu 21 Agustus. Salah satu yang mencolok terlihat di SMPN 6, dimana berdasarkan data yang diterima dari total sasaran vaksinasi sebanyak 82 siswa yang tervaksin hanya 16 siswa. Minimnya yang tervaksin diduga terkait diedarkannya surat pernyataan kepada orangtua/wali murid untuk tidak akan mengambil tindakan hukum apapun jika di kemudian hari terhadap sekolah ataupun instansi terkait jika terjadi efek dari vaksin. "Inilah yang kita sayangkan. Seharusnya pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah mendukung penuh program vaksinasi agar tercapai target sasaran. Vaksinasi ini juga kan sebagai syarat dilangsungkannya kembali belajar tatap muka. Jangan malah terkesan menakuti, wajar kalau orangtua jadi ragu. Padahal ini untuk kebaikan anak mereka sendiri dan yang jelasnya dukungan terhadap pencegahan covid 19," ungkap Kordinator LSM Justice Provinsi Bengkulu, Muslim, SE. Sebelumnya, kepsek tempat murid tersebut sekolah membenarkan dibagikannya surat pernyataan kepada orang tua/wali murid. Dalihnya mengetahui bahwa anak yang akan divaksin mendapat izin atau tidak. Kemudian mengetahui prosentase siswa yang siap dan mendapat izin divaksin. "Apabila ada keterangan resmi dari orang tua bahwa anaknya tidak bisa divaksin terpaksa pelajar itu tidak bisa divaksin,” ujar kepsek.(sir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: