Lebih Dekat dengan Ulan, Calon Paskibraka Nasional Asal Sukarami
Tekuni Paskibraka Sejak SMP, Ikuti Seleksi dengan Ikhlas, Bercita-cita Polwan "Kesuksesan tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata,". Orang tua mana yang tidak bangga jika anaknya terpilih mewakili Provinsi Bengkulu tampil di hadapan Presiden dan disaksikan segenap rakyat Indonesia. Saking bangganya, Hardi Yoda, warga Desa Sukarami, Kecamatan Taba Penanjung sampai meneteskan air mata mengisahkan perjuangan dirinya dan sang anak selama mengikuti seleksi. Seperti apa sosok Alpiani Ulandari di rumah, berikut laporannya RAWUL WAHADI, Taba Penanjung SEBELUM keluar pengumuman hasil seleksi paskibraka yang lolos mewakili Provinsi Bengkulu ke Istana Negara di Jakarta oleh Dinas Pemuda, Olahraga provinsi, Ulan hanyalah anak perempuan pada umumnya. Buah hati pasangan Hardi Yoda dan Maryani itu merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Tidak ada yang spesial dari sosok Ulan baik di rumah ataupun di lingkungan sekitar. Jika sedang tidak sekolah atau ada kegiatan di luar rumah, Ulan hanya di rumah saja. Membantu orang tua, bermain dengan adiknya yang masih duduk di bangku SD. Sesekali main ke rumah sanak saudara atau rumah teman yang dekat dari rumahnya. "Kesehariannya biasa saja, seperti anak lain umumnya. Kalau dengan saya biasa bercerita tentang pelajaran di sekolah," kata Nurul, bibi Ulan kepada Rakyat Benteng (RBt). Segalanya berubah atas kehendak YME. Ulan mendadak terkenal karena dirinya lolos seleksi bersama perwakilan dari Bengkulu Utara (BU) bergabung dalam paskibraka nasional yang bakal tampil dalam prosesi pengibaran/penurunan bendera pusaka saat puncak HUT RI tanggal 17 Agustus mendatang di Istana Negara. Ulan menyisihkan ratusan peserta lain dalam seleksi mulai dari tingkat kabupaten hingga ke provinsi. Baik medsos, media online, cetak hingga tv ramai informasi dan pemberitaan yang melambungkan nama Ulan. "Tetangga dan rekan kerja saya banyak yang tak menyangka jika yang lolos ke paskibraka nasional itu adalah ponakan kami," lanjut Nurul. Ulan sendiri saat ditemui kembali oleh RBt berusaha bersikap biasa-biasa saja. Kendati ia mulai dikenal publik dan menjadi buruan para pencari berita, dara kelahiran 15 Maret tahun 2005 yang duduk di bangku SMAN 1 Benteng itu tampak santai, tenang dengan kepolosannya. Disampaikan Ulan bahwa pencapaiannya saat ini berkat doa, support semua pihak selama ia berikhtiar. "Semua saya ikuti dan jalani dengan rasa percaya diri dan ikhlas sehingga semua mengalir dengan sendirinya. Saya selalu percaya jika rezeki tidak akan kemana-mana. Saya berusaha dan berdoa agar dalam setiap latihan bisa mengikutinya dengan baik dan menampilkan hasil yang maksimal juga saat seleksi," kata Ulan. Ditanya sejak kapan cinta dengan ekskul paskibraka, Ulan yang bercita-cita menjadi Polisi Wanita (Polwan) itu mengaku sejak SMP. "Dari SMP. Cita-cita saya jadi polwan. Doakan saja semuanya lancar mulai dari persiapan jelang keberangkatan, saat hari H dan sampai saya pulang kembali ke rumah. Mohon terus dibantu doa dan dukungannya," demikian Ulan.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: