Puluhan Mahasiswa Protes Kebijakan Pemprov

Puluhan Mahasiswa Protes Kebijakan Pemprov

BENGKULU RBt - Pengurus Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Bengkulu, menggelar aksi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu. Aksi demo tersebut bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kebijakan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah yang dianggap tidak pro rakyat. Demo yang berlangsung berlangsung di depan kantor Gubernur Bengkulu melibatkan setidaknya 50 orang mahasiswa. Para agen of change tersebut berorasi menolak keras kenaikan harga BBM di Provinsi Bengkulu yang sudah berlangsung 4 bulan lebih. Dalam aksi ini mereka juga membawa beberapa slogan yang bertuliskan cabut Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 2 tahun 2020 dan SK Gubernur nomor K.324.BPKAD tahun 2020 sumber atas kenaikkan BBM di Provinsi Bengkulu. Setelah penyampaian orasi, para perwakilan IMM diterima audensi di kantor Gubernur yang diwakili 6 anggota IMM, Elkusman, Iqbal Mahadi, Ayu, Abdulrahman Wahid, Iker, Ahmad. Mereka tidak bertemu langsung Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, melainkan ditemui Asisten lll, Bapeda Provinsi Bengkulu, Karo Perekonomian, dan BPKAD Provinsi Bengkulu. Sejumlah poin tuntutan yang disampaikan dalam audensi tersebut diantaranya, cabut Peraturan Gubernur nomor 2 tahun 2020, cabut keputusan Gubernur nomor K.324. BPKD tahun 2020, memastikan agar tidak ada lagi minyak diduga ilegal yang masuk Provinsi Bengkulu, memastikan tidak adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi di Provinsi Bengkulu dan tuntutan lainnya. Ketua PC IMM Kota Bengkulu, Elkusman mengatakan, bahwa kenaikkan BBM ini tidak ada sosialisasi ke masyarakat. Namun tiba-tiba langsung ada kenaikkan harga BBM, khususnya jenis Pertalite. Kenaikan BBM ini juga tidak rasional dilakukan pada saat pandemi Covid-19. "Sosialisasi ini menurut kami hanya tersampaikan pada pihak-pihak yang berkepentingan saja dan kenapa tidak dinaikkan pajak bahan bakar kendaraan ini secara bertahap, jangan langsung mengambil maksimal 10 persen. Hal ini tentu tidak tepat dengan keadaan perekonomian di Bengkulu saat ini," kritik Elkusman.(red)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: