RAKYATBENTENG.COM - Beberapa tahun terakhir, kendaraan mobil listrik (EV) dan hybrid telah menjadi tren utama di industri otomotif Indonesia.
Banyak produsen otomotif yang kini meluncurkan kendaraan dengan teknologi listrik atau hybrid sebagai bagian dari inovasi mereka.
Seiring dengan peningkatan popularitas mobil listrik dan hybrid di pasar Indonesia, muncul pertanyaan tentang masa depan kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran internal (ICE), yang selama ini mengandalkan bahan bakar fosil.
Keinginan masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan semakin menguat, meskipun mobil berbahan bakar bensin masih cukup diminati.
BACA JUGA:Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini 19 Maret 2025 Melompat Tinggi, Pecahkan Rekor Tertinggi!
Namun, dilansir dari disway.id, pengamat otomotif Bebin Djuana, mengungkapkan bahwa kendaraan jenis ICE atau mobil yang menggunakan bensin diprediksi masih akan mendominasi pasar untuk beberapa waktu ke depan.
Ia menilai bahwa meskipun tren mobil listrik berkembang pesat, negara-negara maju pun masih mengandalkan kendaraan berbahan bakar fosil.
“Jadi kalau sekarang kita gencar beralih ke listrik, 20 tahun kemudian mobil bensi masih akan kepake,” tambahnya.
Sebagai contoh, Bebin merujuk pada Norwegia yang telah mempersiapkan infrastruktur untuk kendaraan listrik sejak lama. Saat ini, mobil listrik memang telah menjadi pilihan utama di negara tersebut, bahkan hampir seluruh masyarakat Norwegia beralih ke kendaraan listrik. Namun, meski demikian, penjualan mobil berbahan bakar fosil di Norwegia masih mencatatkan angka sekitar 10 persen.
BACA JUGA:Penelitian Ungkap Misinformasi tentang Rokok Elektronik Masih Tinggi di Kalangan Perokok
Bebin menjelaskan bahwa meski negara Norwegia sudah siap dengan sumber listrik yang mendukung, dalam 30 tahun ke depan pun masih ada ruang untuk kendaraan berbahan bakar fosil.
Selain itu, kendaraan ICE tetap menjadi pilihan utama dalam berbagai sektor bisnis, termasuk rental mobil, berkat kemudahan pengisian bahan bakarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meski mobil listrik terus berkembang, kendaraan berbahan bensin masih memiliki tempat yang penting dalam ekosistem otomotif Indonesia. (**)