3. Kelembapan Berlebih
Kondisi lembap yang terus-menerus dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri atau jamur. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti pakaian dalam secara rutin, terutama setelah berkeringat atau berolahraga, serta memilih bahan yang menyerap keringat agar area kewanitaan tetap kering.
Dr. Dinda Derdameisya menambahkan, kelembapan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan jamur yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan memastikan area kewanitaan tetap kering sangatlah penting.
4. Gatal dan Peradangan
Rasa gatal di area kewanitaan sering kali menjadi tanda infeksi jamur atau ketidakseimbangan mikroba. Untuk mengatasinya, penggunaan antiseptik dengan kandungan Povidone-Iodine dapat membantu mengurangi gejala dan menyeimbangkan kembali flora bakteri alami di area intim. Jika rasa gatal terus berlanjut, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
BACA JUGA:Patah Tulang? Konsumsi 7 Vitamin dan Mineral Ini untuk Pemulihan Lebih Cepat
5. Perubahan Pasca Menstruasi atau Persalinan
Setelah menstruasi atau melahirkan, perubahan hormon dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikroba yang memicu keputihan atau iritasi. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menggunakan antiseptik kewanitaan berbasis Povidone-Iodine untuk membantu menjaga keseimbangan flora vagina dan mengurangi risiko infeksi.
Dr. Dinda Derdameisya menuturkan, setelah menstruasi atau persalinan, tubuh mengalami perubahan hormon yang dapat mempengaruhi kondisi area kewanitaan. Menggunakan antiseptik yang tepat dapat membantu memulihkan keseimbangan mikroba dan menghindari gangguan seperti keputihan berlebihan.
Menjaga kesehatan area kewanitaan bukan hanya tentang kenyamanan, tetapi juga bagian penting dari perawatan tubuh secara keseluruhan. Dengan menerapkan langkah-langkah yang tepat, perempuan dapat merasa lebih percaya diri dan sehat setiap hari. (**)