Berbadan Kurus tak Menjamin Terbebas dari Kolesterol Tinggi, Berikut Penjelasannya

Sabtu 02-11-2024,12:48 WIB
Reporter : Nur Meisuary
Editor : Nanang Setiawan

Konsumsi alkohol melebihi batas satu hingga dua minuman sehari untuk pria dan satu minuman untuk wanita dapat meningkatkan risiko kolesterol jahat dan trigliserida tinggi.

Penelitian tentang konsumsi alkohol berisiko tinggi dan dislipidemia menemukan bahwa orang yang minum alkohol dalam jumlah besar (wanita minum delapan atau lebih minuman beralkohol sehari, sementara pria minum 10 atau lebih minuman beralkohol sehari) memiliki risiko delapan kali lipat lebih tinggi untuk memiliki kadar kolesterol tinggi.

BACA JUGA:Harga Emas Antam (ANTM) Hari Ini 1 November 2024 Mulai Anjlok, Merosot Rp 20.000

BACA JUGA:10 Rekomendasi Film Bioskop Tayang di Bulan November 2024, Mana yang Paling Kamu Tunggu?

5. Stres

Gaya hidup yang sibuk telah menyebabkan peningkatan level stres, yang merupakan salah satu faktor penyebab tingginya kadar kolesterol. 

Sebuah studi menemukan bahwa tingkat kolesterol tinggi dapat terjadi pada individu yang mengalami stres di tempat kerja. 

Sebagai contoh, peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, dan penurunan kadar kolesterol baik telah dikaitkan dengan pekerja shift malam yang konstan.

Studi lain juga menunjukkan bahwa stres psikologis dapat menjadi faktor risiko gangguan lipid. 

Tenggat waktu yang ketat, tugas yang membebani secara emosional, atau lingkungan kerja yang beracun dapat memberikan dampak secara emosional. Meskipun demikian, tidak semuanya adalah berita buruk.

BACA JUGA:Sinopsis Film Bioskop ‘Koma: Berhenti Sebelum Mati’, Kisah Petualangan 3 Pemuda Mendaki Gunung Dempo

BACA JUGA:PT GDPS Buka Loker BUMN Posisi Security Penempatan di Bandara Internasional, Simak Kualifikasinya

Studi serupa juga menunjukkan bahwa mengerjakan pekerjaan tanpa stres dapat memberikan manfaat dan olahraga fisik dapat menjadi faktor yang melindungi tubuh. 

Mengapa stres dapat meningkatkan kadar kolesterol?

Secara pertama, stres mental dan fisik dapat memicu pelepasan kortisol, yang kemudian meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung. Ini dapat berdampak pada peningkatan kadar kolesterol. 

Selain itu, beberapa kebiasaan tidak sehat dalam mengatasi stres bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Kategori :