RAKYATBENTENG.COM - Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) merupakan gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung terus menerus mengalir ke kerongkongan, saluran yang membawa makanan dari mulut ke lambung.
Hal ini dapat menimbulkan gejala seperti mulas, nyeri dada, dan regurgitasi di mulut.
Namun, beberapa orang tidak menunjukkan gejala apa pun. GERD biasanya diobati dengan obat yang disebut penghambat pompa proton (PPI).
Jika Anda tidak merespons pengobatan ini dengan baik, dokter Anda mungkin akan melakukan tes tambahan.
BACA JUGA:Melihat Lagi Momen Kesedihan Evi Susanti Saat Deklarasi, Jangan Diremehkan
BACA JUGA:Awas! Ternyata Bahan Bakar Minyak Basi Bisa Sebabkan Kerusakan Mesin, Kenali Penyebabnya
Meskipun GERD biasanya merupakan kondisi kronis seumur hidup, penyakit ini dapat ditangani dengan perubahan gaya hidup, pengobatan, dan dalam kasus yang paling parah, pembedahan.
Jika Anda telah didiagnosis menderita GERD, konsultasikan dengan dokter Anda mengenai pengobatan dan perubahan gaya hidup. Hal ini dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis GERD tergantung pada tingkat kerusakan yang ditimbulkannya pada kerongkongan. Berikut penjelasannya.
BACA JUGA:Pilkada Bengkulu Tengah 2024 KPU Butuh Ribuan KPPS, Ini Jadwal Pendaftaran
BACA JUGA:Promo Chatime 16-19 September 2024, Pilih Hazelnut Milk Tea atau Choco Mousse Hanya Rp20 Ribu
1. Non-Erosive Reflux Disease
Non-Erosive Reflux Disease (NERD) adalah salah satu jenis GERD ketika kerongkongan tidak terpengaruh oleh asam lambung. Ini adalah tipe yang paling umum dan terjadi pada 60 hingga 70 persen penderita GERD. Jika tidak diobati, NERD dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
2. Esofagitis Erosif
Esofagitis erosif, yang terjadi pada 30% penderita GERD, merupakan peradangan atau kerusakan pada lapisan esofagus (lapisan esofagus) yang disebabkan oleh asam lambung yang naik ke tenggorokan.