Kuartal Pertama Tahun 2024, Pasar Real Estate Indonesia Didominasi Generasi Millennial
RAKYATBENTENG.COM - Pasar real estate Indonesia menunjukkan kekuatan pada kuartal pertama tahun 2024. Salah satu penyebabnya adalah kuatnya permintaan pembeli rumah pertama dari kalangan milenial, terutama terhadap perumahan yang terjangkau. Hal ini terlihat pada laporan Pinhome kuartal pertama.
Menurut laporan tahun 2024 yang baru-baru ini diterbitkan. Laporan terbaru Pinhome menunjukkan bahwa 55% transaksi real estate dilakukan oleh generasi milenial, sehingga membantu mendorong pasar real estate, terutama dalam dinamika seperti pergeseran minat terhadap pembangunan di mana harga sewa adalah meningkat di tengah kenaikan suku bunga.
Dayu Dara Permata, CEO dan salah satu pendiri Pinhome i, Senin, 17 Juni 2024.
BACA JUGA:Bali Jadi Destinasi Sunset Paling Fotogenik di Dunia, Tertarik untuk Berkunjung?
BACA JUGA:Oknum ASN Pemkab Bengkulu Tengah Ditahan Kejaksaan Selama 20 Hari, Ini Kasusnya
1. Dominasi Millennial di Pasar Real Estate
Temuan Pinhome juga mengungkapkan bagaimana Milenial mendominasi pasar properti lewat pilihan rumah dengan harga menengah ke bawah atau antara Rp200 jutaan hingga Rp600 jutaan. Kemudian pilihan rumah dengan tipe 36 sebagai yang paling diminati dan Bogor, Tangerang, serta Bekasi pun menjadi lokasi favorit bagi Millennial untuk membeli rumah.
2. Dua faktor pembentuk lanskap pasar properti pada kuartal-I 2024
Pemilu 2024 dan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) merupakan dua faktor utama yang akan membentuk lingkungan pasar real estat pada kuartal pertama tahun 2024.
Dayu Dara Permata, CEO dan salah satu pendiri Pinhome mengatakan pemilu tahun 2024 menciptakan sentimen kehati-hatian di kalangan pembeli barang mewah.
BACA JUGA:Ini Permasalahan Mendera Badan Kesbangpol Bengkulu Tengah Berujung Desakan Nonaktif Kepala Badan
BACA JUGA:Penjualan Mobil Keluaran Honda Naik, Brio Terlaris Hingga Pertengahan Tahun Ini
Meskipun masih ada permintaan akan perumahan yang terjangkau, “hal ini menunjukkan kebutuhan masyarakat akan perumahan yang sesuai dengan kemampuan finansial mereka antara masalah politik dan ekonomi,” kata Dara.
3. Lonjakan Minat di Wilayah Penyangga IKN