Kades di Bengkulu Tengah Berencana Kembalikan Tornas yang Baru Diserahkan Pemkab Agustus 2023, Ini Alasannya
RAKYATBENTENG.COM - Buntut dari pemeriksaan yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap Motor Dinas (Tornas) Kepala Desa (Kades) hibah Pemkab Bengkulu Tengah melalui Dinas PMD membuat banyak kades resah hingga ada yang tak lagi nyenyak tidur.
Sejumlah kades sudah dipanggil dan dimintai keterangan. Menyusul dalam minggu ini, informasi terhimpun wartawan, ada beberapa kades lagi yang akan memberikan keterangan di hadapan APH. Sebagaimana surat panggilan resmi yang mereka terima.
Atas dugaan permasalahan yang bergulir di ranah hukum, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Benteng, Mulyantoni membenarkan bahwa kades diliputi keresahan.
Harapan semula diberikannya tornas baru berstatus hibah untuk melancarkan aktifitas mereka dalam melayani masyarakat dan membangun desa, malah kini harus terseret urusan dengan aparat.
BACA JUGA:Tolak Hasil Penghitungan Ulang di Bengkulu Tengah Tim Hukum DPW PAN Surati Bawaslu dan KPU
"Ya selaku Ketua APDESI mewakili rekan-rekan merasa keberatan kalau harus dipanggil satu persatu untuk diperiksa. Karena setahu kami para kades hibah motor itu siap pakai dan digunakan untuk kebutuhan operasional desa. Kalau seperti ini jadinya lebih baik motor dikembalikan ke OPD terkait yang memberikan," terang Mulyantoni.
Terpisah, Ketua Forum Kades Taba Penanjung, Amiril Mukminin, S.Sos menjelaskan, dirinya bersama kades lain resah sekaligus bertanya-tanya apa permasalahan dengan tornas.
Amiril dan kades lain siap jika harus mengembalikan tornas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Sebab, kata Amiril, dirinya dan para kades hanya sebagai penerima. Soal pembelian tidak tahu menahu.
"Memang proposal itu awalnya dari APDESI, tetapi kami kades tidak tahu apa-apa. Kami juga ingin tahu dulu apa permasalahan tornas sampai diusut APH. Jika memang ingin membuat pusing semua kades, lebih baik kami kembalikan saja. Saya selaku Ketua Forum Kades Taba Penanjung setuju untuk Tornas dikembalikan," tegas Amiril.(tim)