4. Biaya Transaksi yang Tinggi (High Cost Transaction)
Biaya transaksi yang tinggi mengacu pada besarnya biaya yang harus ditanggung seseorang atau suatu badan ketika melakukan transaksi investasi atau pembelian aset.
Komisi ini mencakup beberapa elemen yang, jika digabungkan, dapat berjumlah besar dan mempengaruhi total modal yang diperlukan untuk digunakan dalam operasi.
5. Waktu Lama untuk Membeli (Time Consuming Acquisition)
Waktu tunggu yang lama atau "akuisisi yang memakan waktu" mengacu pada situasi di mana proses perolehan atau pembelian suatu aset atau investasi memerlukan waktu yang signifikan dan kerumitan administratif. Hal ini mencakup beberapa faktor yang membuat proses pembelian menjadi lambat dan lama.
6. Terbatasnya Pengetahuan (Lack of Knowledge)
Pengetahuan yang terbatas atau “kurangnya pengetahuan” mengacu pada kurangnya pemahaman atau informasi yang memadai tentang aspek atau bidang tertentu.
BACA JUGA:5 Keunggulan Mobile Legends dari Game MOBA Lainnya, yang Terakhir Paling Berpengaruh
Dalam konteks investasi, pengetahuan yang terbatas berarti bahwa orang atau entitas yang mempertimbangkan suatu investasi tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang jenis investasi yang mereka pertimbangkan.
7. Penyusutan Bangunan (Building Depreciation)
Penyusutan bangunan adalah proses dimana suatu bangunan mengalami penyusutan atau penurunan nilainya seiring berjalannya waktu.
Ini adalah aspek penting dari akuntansi dan perencanaan keuangan yang berkaitan dengan real estat.
Proses penyusutan ini mencerminkan pengakuan bahwa setiap bangunan akan mengalami penurunan nilai seiring waktu karena berbagai faktor, termasuk usia bangunan, penggunaan normal, perubahan kondisi lingkungan, dan kebutuhan pemeliharaan.
8. Hancur Bila Terjadi Bencana Alam (Physical Haza
Kerusakan akibat bencana alam, atau biasa disebut dengan "bahaya fisik", merupakan salah satu risiko yang terkait dengan properti. Hal ini mengacu pada kemungkinan kerusakan atau kehilangan harta benda akibat peristiwa alam, seperti bencana alam.