Perbaikan Jembatan Rusak Butuh Rp71 Miliar, Diusulkan ke Kementerian PUPR, Berikut Rincian dan Lokasinya
RAKYATBENTENG.DISWAY.ID – Bencana banjir yang melanda Kabupaten Bengkulu Tengah beberapa tahun lalu menyebabkan kerusakan cukup parah pada sejumlah jembatan.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkulu Tengah, ada 5 jembatan yang masuk kategori rusak parah. Bahkan saat ini sudah diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendapatkan dana bantuan perbaikan.
Diantaranya, jembatan Desa Tanjung Raman Air Gambir Rp 16,5 miliar, jembatan Desa Taba Pasmah Air Bengkulu Rp 18,3 miliar, jembatan Rajak Besi Air Rikis Rp 5,8 miliar, jembatan Sukarami Air Desa Rindu Hati Rp 15,5 miliar dan jembatan Desa Penanding Air Rindu Hati Rp 15,6 miliar. Jika ditotalkan mencapai Rp71 miliar.
BACA JUGA:Bukan di Provinsi Bengkulu, Benteng di Sulawesi Tenggara Ini Dinobatkan yang Terluas di Bumi
BACA JUGA:Penandatangan NPHD, KPU Terima 'Kue' Hibah Rp25,7 Miliar, Bawaslu Rp7,9 Miliar
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bengkulu Tengah, Febrian Fatahillah, ST, MT menyampaikan kondisi 5 jembatan ini bervariasi. Mulai dari jembatan yang putus, jembatan gantung yang diusulkan menjadi jembatan permanen hingga kondisi jembatan akibat bencana banjir sehingga membuat lantai hingga pembatas jembatan rusak.
‘’Ada 5 jembatan di Bengkulu Tengah yang kita usulkan ke kementerian untuk mendapatkan bantuan pembangunan. Kebutuhan dana untuk pembangunan bervariasi sesuai dengan kondisi jembatan yang akan dibangun,’’ ujar Febrian.
Febrian menuturkan, kondisi jembatan yang terlampau parah tidak dapat terakomodir dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Diketahui dari hasil survei, jembatan ini dianggap penting bagi masyarakat sebagai akses menuju ke perkebunan atau pemukiman masyarakat.
BACA JUGA:Hiks..Air Tak Lagi Berwarna Biru, Wisata Danau Biru Talang Boseng Terancam Sepi Pengunjung
BACA JUGA:Momen Keharuan Menlu Retno dan Puisi Ciptaannya untuk Rakyat Palestina yang Menyentuh Hati
‘’Kita mencoba untuk merealisasikan pembangunan jembatan yang memang aspirasi dari masyarakat. Jika tidak bisa diakomodir melalui dana daerah, kita usulkan ke pusat. Karena jembatan ini akses penting bagi masyarakat menuju ke antar desa atau ke perkebunan mereka,’’ demikian Febrian.(fry)