Tak Banyak yang Tahu, Keistimewaan Meminta Maaf bagi Kesehatan Fisik dan Mental
RAKYAT BENTENG.COM - Meminta maaf dan memaafkan sangatlah dianjurkan dalam kita berhubungan antar sesama. Baik yang melakukan kesalahan atau kekhilafan kepada orang lain baik yang disengaja atau yang tidak disengaja. Baik pun kesalahan secara lisan maupun secara perbuatan.
Di era sekarang banyak orang enggan mengucapkan kata maaf karena dianggap lemah. Padahal memaafkan dan meminta maaf memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Bahkan dalam ajaran Islam perbuatan meminta maaf dan memaafkan sangat dimuliakan.
Lebih istimewa lagi bagi orang yang meminta maaf terlebih dahulu, dimana derajatnya lebih tinggi dan lebih dicintai Allah SWT. Untuk itu penting segera meminta maaf jika bermasalah saudara atau teman, meskipun dalam posisi benar.
Berikut keistimewaan meminta maaf bagi kesehatan tubuh dan mental dilansir dari laman hellosehat.com:
1. Menurunkan tingkat amarah
Sebuah studi dari University of Miami, Amerika Serikat, pada 2014 meneliti 336 peserta yang meminta maaf terlebih dahulu saat mengalami konflik dengan pasangannya.
Studi ini menemukan bahwa hal tersebut membantu menurunkan tingkat kemarahan dan mengendalikan emosi, baik dari pihak yang bersalah maupun pihak yang menjadi korban.
BACA JUGA:Sebagai Tanda Permintaan Maaf, Kucing akan Mengekspresikan dengan Cara Ini, Soo Sweet!
BACA JUGA:Ayah Bunda Harus Tahu, Ternyata Memelihara Kucing Bisa Berdampak Ini Bagi Anak
2. Meredakan stres
Emosi negatif yang lama kelamaan terpendam dapat terlampiaskan dalam bentuk amarah. Bahkah, hal ini bisa menyebabkan stres atau gangguan kecemasan bila situasinya sudah terlalu pelik.
Minta maaf adalah solusi untuk meredakan kedua kondisi tersebut. Hal ini pada akhirnya akan membantu Anda berpikir jernih dan mencegah gangguan terkait stres yang dibiarkan lama, seperti penyakit jantung.
3. Memperbaiki kepercayaan dari orang lain
Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Psychology (2019) menemukan bahwa orang yang menerima permintaan maaf cenderung mampu percaya kembali dengan orang yang menyakitinya.