Wilayah Desa Masuk Hutan Buru, Kades Kota Niur Beri Respon Begini
RAKYATBENTENG.COM - Setelah ditetapkan bahwa kawasan pemukiman warga Desa Kota Niur Kecamatan Semidang Lagan telah dibebaskan oleh kawasan Hutan Buru beberapa waktu lalu, belum sepenuhnya membuat warga senang. Pasalnya, dalam kegiatan Pembebasan Hutan Buru Dalam Pemukiman yang dilaksanakan di Hotel Santika, 27 September 2023 lalu, masih terdapat beberapa titik kawasan desa yang terdeteksi masuk dalam kawasan hutan buruh. Kades Kota Niur, Rangga Fernando menuturkan terdeteksi 10 rumah masuk dalam kawasan hutan butuh. BACA JUGA:16 ASN di Bengkulu Tengah Masuk Daftar Indisipliner, Tersebar di OPD Mana Saja BACA JUGA:Kabar Gembira! Kemendikbud Buka Seleksi CPNS 16.102 Formasi Jabatan Dosen 2023, Penempatan di PTN se-Indonesia Ia menginginkan kedepan luas kawasan tersebut memiliki batas asli antara hutan produksi dengan hutan buru agar masyarakat aman untuk bercocok tanam. ‘’Sebelumnya kami pun ikut memberikan ucapan terima kasih kepada BKSDA yang telah membebaskan lahan pemukiman kami yang dulunya milik perusahaan sekarang sudah menjadi hutan produksi. Akan tetapi masih ada titik wilayah yang terdapat rumah warga tapi masih masuk ke kawasan hutan buruh," ungkap Rangga. Rangga mengatakan, dalam pengajuan untuk membebaskan wilayah terdeteksi tersebut kades bersama pihak balai kehutanan dan camat akan mendata ulang langsung ke lokasi. ‘’Dalam waktu dekat ini mudah-mudahan wilayah tersebut dapat dibebaskan. Kasihan warga tidak bisa bertani dan bercocok tanam sedangkan sumber pendapatan warga sebagian besar bertani," kata Rangga. BACA JUGA:Promo Burger King : Gunakan Gopay-mu dan Dapatkan Cashback Hingga Rp50.000, Berlaku Hingga 30 September 2023 BACA JUGA:Hati-hati, Buat Stiker WhatsApp Gunakan Foto Orang Lain Dapat Dipidana, Bisa Denda Rp2 Miliar, Penjara 8 Tahun Rangga menjelaskan, untuk saat ini pihaknya menginginkan batas antara hutan produksi dan hutan buru. Hal tersebut ternyata juga berdampak pada hewan buas yang sering masuk ke pemukiman warga desa. ‘’Batas yang saya maksudkan, itu seperti kira-kira 500 meter ke belakang itu bisa untuk bertani sehingga tidak sepenuhnya hutan langsung di belakang rumah. Jelas itu berdampak bagi masyarakat karena dalam satu bulan ini saja sudah ada kejadian tujuh ekor beruang yang masuk pemukiman masyarakat akibat hutan terlalu dekat dengan rumah warga,’’ demikian Rangga.(cw1)Wilayah Desa Masuk Hutan Buru, Kades Kota Niur Beri Respon Begini
Jumat 29-09-2023,08:43 WIB
Reporter : Ricky Saputra
Editor : Leonardo Ferdian
Kategori :
Terkait
Sabtu 12-10-2024,22:14 WIB
Sapa Warga Kota Niur, Rachmat-Tarmizi Berkomitmen Membangun dari Bawah
Jumat 11-10-2024,19:30 WIB
Rachmat-Tarmizi Sapa Pendukung di Kecamatan Semidang Lagan
Minggu 03-03-2024,17:37 WIB
Cek Dana Desa di 11 Desa Kecamatan Semidang Lagan Bengkulu Tengah Tahun 2024
Kamis 15-02-2024,17:03 WIB
Kotak Suara Telah Berada di Kantor Camat, Penjagaan Ketat
Rabu 06-12-2023,13:18 WIB
1 Desa di Kecamatan Semidang Lagan Butuh Perhatian Khusus, 4 Desa Beranjak Maju
Terpopuler
Rabu 19-03-2025,16:02 WIB
Panduan Lengkap Sholat Malam Lailatul Qadar: Niat, Tata Cara dan Doa
Rabu 19-03-2025,09:06 WIB
Catat! Segini Waktu Istirahat Mesin Mobil Agar Kembali Optimal
Rabu 19-03-2025,14:02 WIB
Terdengar Asing! Ternyata Jus Pare Punya Manfaat Bagi Kesehatan dan Kecantikan
Rabu 19-03-2025,15:04 WIB
PSMTI Bengkulu Peduli: Bantu Lahan Rumah 2 Korban Banjir di Bengkulu Tengah
Rabu 19-03-2025,13:03 WIB
Pemerintah Umumkan Jadwal Libur Sekolah Lebaran 2025 Terbaru, Cek Tanggal Resminya!
Terkini
Rabu 19-03-2025,17:21 WIB
Warga Keluhkan Gas Melon Langka, Harga Sembako di Bengkulu Tengah Juga Alami Kenaikan
Rabu 19-03-2025,16:02 WIB
Panduan Lengkap Sholat Malam Lailatul Qadar: Niat, Tata Cara dan Doa
Rabu 19-03-2025,15:04 WIB
PSMTI Bengkulu Peduli: Bantu Lahan Rumah 2 Korban Banjir di Bengkulu Tengah
Rabu 19-03-2025,15:04 WIB
Mobil Listrik dan Hybrid Menguasai Pasar, Bagaimana Masa Depan Kendaraan Bensin di Indonesia?
Rabu 19-03-2025,14:02 WIB