RAKYAT BENTENG.COM - Hingga kemarin oknum guru ngaji di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), terduga pelaku pencabulan terhadap dua orang anak di bawah umur masih menghirup udara bebas, alias belum diamankan dan diproses pihak aparat penegak hukum.
Di sisi lain keluarga korban kembali mendesak agar secepatnya aparat bertindak dan memberi ganjaran hukuman terhadap pelaku atas perbuatan yang telah dilakukan.
Hal ini disampaikan paman dari salah satu korban, sebut saja korban bernama Kuntum yang duduk di bangku SMP kepada media ini kemarin. Menurutnya, perbuatan pelaku terhadap ponakannya mesti mendapat hukuman yang setimpal.
BACA JUGA:Ayah Tiri Diduga Asusila Bocah 6 Tahun, Aksi Ini Sempat Dilakukan Tiga Kali
Sebagai guru ngaji tidak sepantasnya pelaku diduga melecehkan korban dengan memaksa korban memuaskan nafsu pelaku via video call (VC). Lebih-lebih korban merupakan muridnya sendiri dan anak dari seorang imam mesjid. Pihak keluarga sejauh ini, sejak membuat laporan resmi telah berusaha bersabar menunggu.
"Waktu itu kabarnya pelaku dibawa ke desa lain, tidak lagi ada di desa ini. Kemudian dapat lagi informasi kalau pelaku dibawa ke rumah neneknya di desa lain lagi. Harapan kami dari keluarga bukan menuntut hukuman yang seberat-beratnya terhadap pelaku, tetapi menuntut hukuman yang seadil-adilnya, serta ketegasan dari pihak aparat. Jika tidak ada ketegasan dari desa maupun kepolisian, kami akan melaporkan ini ke Polda. Kades juga sudah memberitahu, kalau tidak selesai silakan saja bawa ke Polda," beber paman korban.
BACA JUGA:Gara-Gara Dituding Selingkuh, Cekcok Mulut Berujung Dugaan KDRT, Istri Lapor Polisi
"Sekarang anaknya (Korban, red) menjadi lebih pendiam, kemarin juga ada pihak dinas yang datang membawa psikolog. Hasilnya, anak kami masih terbayang oleh perbuatan dan ancaman pelaku serta juga trauma dengan lingkungan sekitar," terang paman korban.(red)